Surabaya, MCI News - Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah dunia secara fundamental. Inovasi dalam berbagai bidang, seperti kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan teknologi digital lainnya, telah menghadirkan kemudahan, efisiensi, dan konektivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, perkembangan ini juga membawa tantangan baru, termasuk isu-isu keamanan siber dan dampak sosial yang perlu diwaspadai.
Semenjak COVID-19, teknologi merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Semua pekerjaan, sekolah, dan kegiatan apapun dilakukan melalui daring atau pembelajaran, dan pertemuan melalui online. Hal ini diungkapkan oleh Hj Enny Minarsih, Anggota DPRD Kota Surabaya, ketika ditemui di ruang kerja Komisi B DPRD Kota Surabaya, Jalan Yos Sudarso No. 18-22, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/8/2025).
"Bagaimanapun, transformasi digital harus dipercepat. Semenjak era COVID-19 semua serba online. Di mana digitalisasi pada saat ini seperti pisau yang tajam, bagaimana kita harus menggunakannya dengan baik dan benar. Jika kita salah dalam menggunakannya, maka bukan tidak mungkin akan menjadi masalah pada penggunanya," ujar politisi PKS tersebut.
Ia menambahkan, edukasi penggunaan gadget pada anak-anak sangat diperlukan agar dalam penggunaannya bisa sesuai dengan kebutuhan. Sehingga, sebagai orang tua tidak muncul kekhawatiran.
Dalam hal penggunaan gadget pada anak-anak saat ini, Enny mengatakan perlu adanya Peraturan Daerah (Perda). Oleh karenanya, Komisi B DPRD Kota Surabaya akan mendorong pemerintah untuk memberikan keamanan bagi anak-anak pengguna gadget sesuai dengan usia.
"Dengan adanya Perda nantinya, diharapkan anak-anak hanya bisa mengakses kebutuhan informasi sesuai kebutuhannya saja," tambahnya.
Enny mengharapkan, Kominfo agar memfilter aplikasi yang ada di gadget, agar diakses sesuai kebutuhan saja, khususnya anak-anak. "Dari Komisi B akan mendorong karena banyak ditemukan di tengah masyarakat akan keresahan penggunaan gadget yang sangat berlebihan," pungkasnya.
Editor : Yasmin Fitrida Diat
