Malang, MCI News - Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timu, Arumi Bachsin Emil Dardak menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2025 yang digelar Universitas Negeri Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Di hadapan ratusan guru, penggerak dan mahasiswa jurusan PAUD dari seluruh Jawa Timur, Arumi berpesan pentingnya melakukan identifikasi karakter anak dalam memulai kegiatan belajar mengajar, agar kemudian bisa dicocokkan dengan teori-teori pendidikan di level PAUD.
Baca juga: Arumi PKK Kota Batu Perkuat Peran Perempuan
Arumi yang juga anggota Early Childhood Education Development Council mengatakan, karakter seorang anak yang terlihat di sekolah merupakan efek tiga faktor, yaitu metode pendidikan orang tua, suasana di dalam keluarga, dan pola asuh kepada anak.
“Ada anak yang tangki cintanya kosong, anak yang ceria, anak yang pemalu, itu merupakan cerminan bagaimana mereka dididik di rumah,” ujar istri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak itu.
Baca juga: Arumi Dorong PKK Kota Malang Jadi Motor Penggerak Inovasi Sosial dan Pemberdayaan Keluarga
Selain metode didik orang tua, lanjut Arumi, suasana di rumah dan pola asuh juga turut berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Kondisi orang tua di rumah atau bekerja disebutnya tidak selalu menjadi acuan bahwa seorang anak cukup akan kasih sayang. Meskipun kondisi orang tua bekerja, yang terpenting adalah tetap bisa memberikan waktu yang berkualitas bagi anak, sehingga quality over quantity.
Untuk itu, Arumi kembali berpesan agar Guru PAUD harus mempunyai simpati terhadap kondisi setiap anak dengan berbagai latar belakang keluarganya. Identifikasi dan penanganan anak di masa playgroup sangat penting, karena merupakan pertama kalinya mereka berada di dunia luar.
“Semangat untuk semua pendidik PAUD kita. Karena tantangan guru PAUD nyatanya berbeda dengan guru di tingkatan lainnya,” pungkasnya.
Editor : Yama Yasmina