Surabaya, MCI News - Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerukan kepada seluruh masyarakat Jatim untuk bersatu dan menumbuhkan kesadaran kolektif dalam menghadapi tantangan demi masa depan yang lebih baik. Seruan ini disampaikan saat memimpin upacara peringatan Harkitnas di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa 20 Mei 2025.
Baca juga: Hari Kebangkitan Nasional, Selasa 20 Mei 2025
Menghadapi situasi dunia yang penuh ketidakpastian, termasuk krisis ekonomi, gejolak politik, perubahan iklim, dan transformasi teknologi yang cepat, kesadaran kolektif menjadi kunci untuk bangkit dan maju.
"Di tengah kondisi ini, kita di Jawa Timur harus memaknai kebangkitan nasional sebagai ajakan untuk bangkit secara kolektif yang selaras dengan tema Kebangkitan Nasional tahun ini, yakni Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat," tutur Khofifah.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya menyelaraskan kebijakan dan programnya dengan program pemerintah pusat, serta memprioritaskan kepentingan rakyat dan pembangunan berkelanjutan di tengah ketidakpastian global yang berdampak pada Indonesia, terutama Jawa Timur.
"Kebangkitan yang kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan berakar dalam nilai kemanusiaan dan berbuah pada keadilan dan kesejahteraan yang dirasakan bersama," tuturnya.
Khofifah menyebut, berbagai program kebijakan yang sudah dicanangkan, diantaranya mempercepat pengentasan kemiskinan di desa dan kota melalui pendekatan lintas sektoral-spasial terpadu, memperluas lapangan kerja yang berkualitas, memperkuat kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan untuk semua yang berkualitas.
"Dari Jawa Timur, kita tunjukkan bahwa kesadaran kolektif adalah kunci untuk melewati masa-masa sulit dan menjemput masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara," ungkapnya.
Khofifah menambahkan upaya lainnya adalah meningkatkan konektivitas wilayah, tata kelola pemerintahan yang efektif dan transparan, serta kesalehan sosial masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga fokus pada peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan dengan sistem yang berkeadilan, serta menjaga kelestarian lingkungan hidup, keharmonisan masyarakat untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang merata.
"Mari jadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momen menyalakan kembali api semangat gotong royong, padukan tindakan konkrit , mempererat persatuan, dan membangun daya tahan sosial-ekonomi kita," tuturnya.
Agar usaha mewujudkan Jatim yang bertindak kolaboratif kolektif sehingga maju dan sejahtera, Khofifah berharap seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan bersinergi dengan pemerintah. Sebab, pembangunan tidak akan berjalan lancar tanpa adanya persatuan dan kesatuan.
"Dengan gotong-royong dan kolaborasi semua elemen, kita bisa membawa Jawa Timur menjadi provinsi maju yang adil, makmur, unggul, dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045," jelasnya.
Baca juga: Gubernur Jatim Wujudkan Keinginan Siswa dan Renovasi Rumah Warga
Ke depan, Khofifah optimis masyarakat Jawa Timur yang dikenal dengan kemajemukannya, mampu menjaga hidup rukun dan damai hingga saat ini dengan tidak adanya konflik horizontal yang berarti.
Hal ini tentu tidak lepas dari peran seluruh pihak mengajak masyarakat Jawa Timur untuk selalu bergandengan tangan, saling menguatkan dan menjaga keharmonisan dimanapun berada.
"Tetaplah semangat dan jangan pernah kehilangan harapan karena dari semangat yang menyala dalam diri tiap individu, akan lahir kekuatan kolektif yang besar untuk membawa perubahan sekaligus mewujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara" pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan Pakta integritas komitmen melaksanakan konsolidasi pengadaan barang dan jasa bidang kesehatan oleh Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil bersama Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Erwin dengan 14 Direktur RSUD milik Pemprov Jatim. Penandatanganan diawali oleh Para Direktur RSUD dilanjutkan oleh Kadinkes kemudian Gubernur Khofifah.
Sebanyak 14 RSUD yang melakukan penandatanganan pakta integritas yakni RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr. Saiful Anwar, RSUD dr. Soedono Madiun, RSUD Haji Prov. Jatim, RS Jiwa Menur, RSUD Karsa Husada Batu, RSUD Sumberglagah, RSUD Mohammad Noer Pamekasan, RSUD Dungus Madiun, RSUD Daha Husada Kediri, RSUD Husada Prima, RS Paru Jember, RSMM Prov Jatim dan RS Paru Mangunharjo Prov Jatim.
Baca juga: Gubernur Jatim Ajak Guru TK Muslimat NU Kabupaten Malang Terus Menjadi Pelopor
"Ini merupakan wujud kebangkitan tata kelola yang direfleksikan dalam semangat membangun sistem kesehatan yang bersih, transparan dan berintegritas," jelas Khofifah.
Menurutnya dengan mewujudkan Akuntabilitas tata kelola rumah sakit yang bersih dan profesional akan mewujudkan layanan kesehatan yang unggul, bersih, profesional bertaraf internasional selaras dengan semangat KPK dalam optimalisasi MCSP (Monitoring Center Survailance for Prevention).
MCSP menjadi langkah nyata KPK mencegah praktek korupsi di daerah sekaligus memantau dan mengukur kinerja pencegahan korupsi di pemerintah daerah.
"Semoga lewat Pakta Integritas ini menjadi momentum deklarasi transformasi budaya kerja menuju transparansi dan efisiensi, sejalan dengan nilai-nilai kebangkitan nasional yaitu berdiri di atas kemandirian, profesionalisme, dan tanggung jawab moral," tegas Khofifah.
Pakta integritas ini memiliki enam poin krusial yang menekankan komitmen untuk pengadaan barang/jasa yang transparan, pencegahan KKN, kejujuran, dan akuntabilitas. Poin-poin tersebut juga mencakup larangan suap, kepatuhan pada peraturan, dan konsekuensi jika melanggar.
Editor : Yama Yasmina