Surabaya, MCI News – Penyerang andalan Real Madrid dan juara Piala Dunia, Kylian Mbappe, sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Ia idap gastroenteritis akut selama ajang FIFA Club World Cup (Piala Dunia Antarklub) 2025 di Amerika Serikat.
Dikutip dari akun resmi Instagram, klub Spanyol tersebut mengonfirmasi bahwa Kylian Mbappé mengalami peradangan akut pada saluran pencernaan, yang menyebabkan gejala seperti demam, muntah, dan diare.
Akibat kondisi ini, Kylian Mbappé absen dalam pertandingan pembuka melawan Al Hilal yang berakhir imbang 1-1. Absennya Kylian Mbappe membuat Real Madrid harus mengandalkan para pemain muda untuk mengisi lini serang. Salah satunya adalah Gonzalo Garcia yang dipercaya tampil sebagai ujung tombak.
Kini, Kylian Mbappé telah meninggalkan rumah sakit dan kembali ke tempat latihan tim. “Kylian Mbappe telah keluar dari rumah sakit sore ini dan telah kembali ke kompleks latihan Real Madrid," penjelasan klub di Instagram.
“Mbappe akan terus menjalani perawatan medis khusus dan akan kembali beraktivitas secara bertahap bersama tim," sambungnya.
Namun, pelatih Real Madrid, Xabi Alonso belum bisa memastikan apakah Mbappe akan cukup fit untuk tampil di pertandingan.
“Saya tidak tahu apakah Mbappe akan kembali untuk pertandingan berikutnya. Kita lihat saja nanti. Ia tidak dalam kondisi baik dalam dua hari terakhir. Ia sakit,” ujarnya seperti dilansir Goal.
Apa Itu Gastroenteritis?
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, gastroenteritis adalah kondisi medis yang melibatkan peradangan pada lambung dan usus, yang sering ditandai dengan gejala diare, yang bisa disertai atau tidak dengan muntah, serta peningkatan suhu tubuh.
Dalam banyak kasus, gastroenteritis disebabkan oleh infeksi yang berasal dari berbagai organisme seperti bakteri, virus, atau parasit.
Gastroenteritis dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu gastroenteritis akut dan kronis. Gastroenteritis akut biasanya berlangsung kurang dari 14 hari, dengan gejala seperti tinja cair atau lembek yang lebih banyak dari biasanya.
Penyebab utama dari gastroenteritis akut adalah infeksi bakteri, yang menyumbang sekitar 90 persen kasus, meskipun penyebab lainnya termasuk obat-obatan, bahan toksik, dan gangguan iskemik. Bakteri yang sering menyebabkan gastroenteritis meliputi Escherichia coli, Salmonella spp., Shigella spp., Vibrio cholerae, Campylobacter jejuni, serta beberapa lainnya. Di sisi lain, virus dan parasit juga dapat menjadi penyebab utama, namun infeksi bakteri adalah yang paling sering terjadi.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), setiap tahun terdapat sekitar 1,7 miliar kasus gastroenteritis di seluruh dunia, dengan angka kematian mencapai sekitar 760.000 anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini menjadi penyebab utama kematian kedua pada anak balita akibat dehidrasi berat yang ditimbulkan oleh diare.
Editor : Yasmin Fitrida Diat