Indonesia Kena Tarif Trump 32% Plus 10% Gabung BRICS

mcinews.id
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sudah umumkan tarif baru impor. (Foto: Instagram)

Amerika Serikat, MCI News – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengirim surat kepada para pemimpin Indonesia, Bangladesh, Kamboja, dan Thailand. Ia untuk memberi tahu tentang tarif baru atas ekspor mereka ke AS, yang akan mulai berlaku 1 Agustus 2025.

Surat tersebut menunjukkan, AS akan memberlakukan tarif sebesar 32 persen terhadap Indonesia, 36 persen terhadap Kamboja dan Thailand, serta tarif 35 persen terhadap Bangladesh.

Baca juga: Donald Trump Klaim Israel Sepakat Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

Donald Trump memperingatkan para pemimpin keempat negara itu untuk tidak melakukan pembalasan terhadap tarif AS dan mengancam akan mengenakan kenaikan tambahan di atas tarif yang sudah ada, menurut surat tersebut.

Sementara itu, barang-barang yang dikirim ke AS dari Bosnia dan Serbia akan dikenakan tarif masing-masing 30 persen dan 35 persen.

"Barang-barang yang dikirim ulang untuk menghindari tarif yang lebih tinggi akan dikenakan tarif yang lebih tinggi," imbuhnya dalam surat tersebut.

Ancaman untuk BRICS

Donald Trump juga mengancam tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang dianggap mendukung apa yang disebutnya sebagai "kebijakan anti-Amerika" dari kelompok BRICS. Apakah termasuk Indonesia?

Baca juga: Los Angeles Memanas, Dua WNI Ditangkap dalam Operasi Imigran Perintah Donald Trump

"Setiap negara yang memihak kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan Tarif TAMBAHAN 10%. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" tegas Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial Truth Social.

Ancaman Trump ini dilontarkan saat negara-negara anggota BRICS menggelar pertemuan puncak di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025) waktu setempat.

BRICS merupakan organisasi antarpemerintah dengan empat negara anggota asli, yakni Brasil, Rusia, India dan China. Organisasi ini menggelar pertemuan puncak pertama mereka tahun 2009 lalu.

Saat ini, BRICS menjadi organisasi dengan 11 negara anggota, dengan tambahan anggota seperti Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.

Baca juga: Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Donald Trump

"Kami menyuarakan keprihatinan serius tentang munculnya tarif unilateral dan tindakan non-tarif yang mendistorsi perdagangan dan tidak konsisten dengan aturan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia)," demikian pernyataan bersama yang dirilis BRICS.

Indonesia Anggota ke-11

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengatakan, masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS menjadi inisiasi Presiden Prabowo Subianto secara langsung di tahun pertamanya menjadi Presiden RI.

“Masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo di tahun pertamanya menjadi Presiden Republik Indonesia, dan disambut baik oleh seluruh anggota BRICS. Indonesia pun diterima dengan cepat menjadi anggota ke-11 BRICS,” jelasnya.

Editor : Yasmin Fitrida Diat

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru