Hong Kong, MCI News – Museum Bruce Lee yang didedikasikan untuk legenda seni bela diri, resmi tutup di Hong Kong. Museum yang dikelola Bruce Lee Club ini terpaksa ditutup karena tingginya biaya operasional.
Awalnya didirikan di kawasan sibuk Yau Ma Tei pada 2001, tempat ini sempat ditutup pada 2016 karena kenaikan sewa, sebelum akhirnya pindah ke kawasan industri Kwun Tong dan dibuka kembali.
Museum Bruce Lee telah memamerkan berbagai benda dari koleksinya yang berjumlah lebih dari 2.00 artefak termasuk patung, majalah puluhan tahun, dan potongan film berharga yang mengisahkan awal karier sang mendiang.
Klub itu sebelumnya mengumumkan dalam platform media sosial pihaknya telah memikirkan upaya efektif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mempertahankan semangat sang legenda bela diri, yang meninggal pada Juli 1973 pada usia 32 tahun.
Namun sayangnya, kenyataan tak sesuai harapan meski pandemi COVID-19 telah berakhir. Klub penggemar ini didirikan oleh keluarga Bruce Lee untuk berbagi pengetahuan dan kenangan tentang mendiang superstar.
Ketua Bruce Lee Club, Wong Yiu-keung mengatakan, pemerintah Hong Kong tidak memiliki perencanaan jangka panjang dan berkelanjutan untuk melestarikan warisan Bruce Lee.
Profil Bruce Lee
Bruce Lee lahir di San Francisco pada 27 November 1940. Ia dibesarkan di Hong Kong, di bawah bayang-bayang industri film dan seni pertunjukan, karena ayahnya adalah seorang penyanyi opera dan aktor.
Sejak kecil ia sudah membintangi film dan dikenal sebagai anak nakal yang kerap berurusan dengan geng jalanan. Setelah dikirim ke Amerika Serikat pada usia 18 tahun untuk menjauhkannya dari kekerasan jalanan, Lee menetap di Seattle dan melanjutkan pendidikan.
Popularitas Bruce Lee meledak setelah tampil dalam serial TV The Green Hornet (1966–1967) sebagai Kato. Namanya kemudian melambung sebagai bintang film laga Asia pertama di Hollywood melalui film seperti Enter the Dragon dan The Way of the Dragon yang menciptakan gelombang tren film kung fu global.
Sayangnya, karier Bruce Lee berakhir terlalu cepat. Ia meninggal secara mendadak pada 20 Juli 1973.
Editor : Yasmin Fitrida Diat