Jakarta, MCI News – Jakarta Murugan Temple baru diresmikan Februari lalu. Kuil Hindu ini berdiri megah di Jalan Bedugul RT 6 RW 17, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Tempat peribadatan seluas 4.000 meter persegi ini langsung viral di media sosial. Banyak pengunjung beragama lain yang datang untuk foto-foto dan membuat video.
Awalnya, kuil terbuka untuk umum dan gratis alias tanpa dipungut biaya. Pengunjung dari semua agama diperbolehkan datang pukul 13.00-15.30 WIB. Kendati demikian, terdapat sejumlah aturan yang harus dipatuhi.
Terkini, Ketua Umum Yayasan Shri Sanathana Dharma Aalayam Selwendren menyampaikan kabar penutupan sementara Kuil Hindu Jakarta Murugan Temple.
Dia mengatakan, penutupan berkaitan dengan pembenahan sistem. Jakarta Murugan Temple menjanjikan sistem pelayanan kunjungan yang lebih baik.
"Hal ini disebabkan kami sedang membuat sebuah sistem kunjungan dan segala hal yang menyangkut kenyamanan bagi bapak ibu, saudara, saudari sekalian," jelas Selwendren dikutip dari Instagram @jktmurugantemple.
Selwendren menjelaskan, penutupan sementara berlaku bagi kegiatan kunjungan atau nonibadah. Dia tidak bisa memastikan kapan kuil Hindu terbesar di Indonesia itu bisa kembali diakses publik.
Selwendren hanya berkata pengumuman lebih lanjut akan dikabari melalui kanal resmi.
"Untuk itu sekali lagi kami memohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja samanya. Kami harap bapak ibu dapat memakluminya," ujarnya.
Sebagai informasi, Jakarta Murugan Temple memiliki keunikan berupa Raja Gopuram setinggi 40 meter yang dinamakan Visera Gopuram dengan patung Dewa Muruga setinggi 20 meter di bagian depannya.
Jakarta Murugan Temple dihiasi Gerbang Pura utama dengan Budaya Hindu Bali, Aula Serba Guna dengan Budaya Hindu Jawa dan Pura dengan Budaya India. Kuil ini dibangun menggunakan 45 pematung candi (Sirphi) dengan pemimpinnya, dari Tamil Nadu, India.
Editor : Yasmin Fitrida Diat