Thailand, MCI News – Perang pecah di perbatasan Thailand dan Kamboja. Serangan udara dan ledakan ranjau darat memanaskan sengketa lama. Ada konflik perbatasan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Ledakan ranjau yang terjadi baru-baru ini semakin memperburuk situasi. Ledakan pertama terjadi, Rabu (16/7/2025). Menyebabkan seorang tentara Thailand kehilangan kaki. Ledakan kedua pada Rabu (24/7/2025) lalu melukai lima tentara Thailand, dengan satu korban kembali kehilangan kaki.
Baca juga: 42 WNI Selamat Pulang ke Indonesia sempat Tertahan Perang Iran-Israel
Ditambah lagi, video viral di media sosial merekam ledakan rudal di 7 Eleven memakan korban jiwa, salah satunya adalah karyawan swalayan tersebut.
Meski pimpinan militer kedua negara sempat menyatakan niat untuk meredakan situasi, langkah-langkah provokatif terus diambil.
Thailand memperketat pengawasan di pos perbatasan, membatasi lalu lintas warga, hingga mengancam memutus aliran listrik dan internet ke kota-kota perbatasan Kamboja.
Sebagai balasan, Kamboja menghentikan impor buah dan sayuran dari Thailand serta melarang penayangan film dan drama Thailand.
Korban Jiwa
Baca juga: Kemlu Pastikan Tak ada WNI Terdampak Bentrokan Bersenjata di Tripoli, Libya
Pemerintah Thailand melaporkan jumlah korban jiwa akibat peperangan dengan Kamboja bertambah. Total saat ini ada 14 orang yang dilaporkan tewas.
Dilansir The Guardian, Jumat (25/7/2025), ada 13 warga sipil Thailand dan satu tentara tewas dalam penembakan artileri oleh pasukan Kamboja. Sementara itu, 14 tentara dan 32 warga sipil lainnya terluka.
Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, mengatakan penembakan Kamboja tersebut termasuk serangan terhadap sebuah rumah sakit di Provinsi Surin. Dia menilai perbuatan Kamboja harus dianggap sebagai kejahatan perang.
Kuil di Lahan Sengketa
Baca juga: Perang India Vs Pakistan Hancurkan Royal Longue Bandara Internazional Shaikh Zayed
Thailand dan Kamboja memiliki sejarah hubungan yang kompleks, diwarnai kerja sama sekaligus persaingan. Keduanya berbagi garis perbatasan sepanjang 817 kilometer, yang sebagian besar dipetakan oleh kolonial Prancis saat menjajah Kamboja.
Namun, Thailand menolak pengakuan terhadap batas wilayah yang ditetapkan PBB melalui Mahkamah Internasional (ICJ), termasuk pada beberapa lokasi kuil kuno yang berada di zona sengketa.
Salah satunya adalah kompleks Kuil Preah Vihear, situs warisan dunia UNESCO yang menjadi pusat bentrokan mematikan pada 2011 silam.
Editor : Yasmin Fitrida Diat