Kapolsek Wonokromo Beri Apresiasi Warga Ikut Bantu Amankan Polsek dari Aksi Anarkis

mcinews.id
Kapolsek wonokromo (berseragam polisi) memberikan apresiasi kepada warga sekitar, sebagai bentuk apresiasi karena ikut menjaga Kamtibmas di lingkungan Wonokromo Jumat, (5/9/2025). (Foto: Pandu/mcinews.id)

Surabaya, MCI News - Polsek Wonokromo Surabaya mengapresiasi kepedulian warga setempat menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), saat terjadi aksi anarkis pada (28-30/8/2025).

Sebagai ucapan terima kasih kepada warga, Polsek Wonokromo menggelar tasyakuran, Jumat (5/9/2025) pukul 09.00 WIB. Momen ini bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tasyakuran digelar di depan Polsek wonokromo, Jalan Joyoboyo No.1, Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo. Acara ini berlangsung santai dan meriah. Turut dihadiri Danramil Wonotromo, Mayor Abdul Muntolib, Camat Wonokromo Maria Agustin Yuristina, S.STP, M.Si. hadir pula tokoh masyarakat, tokoh agama, Ketua RW VI, Ketua LPMK, Ketua RT, perwakilan warga masyarakat.

Kapolsek Wonokromo, Kompol Hegy Renata mengungkap, Polsek Wonokromo tidak sampai menjadi sasaran perusakan oleh oknum demonstran.

“Sebenarnya pada waktu itu kelompok pendemo kira-kira berjumlah 300 orang akan menyerang Mapolsek Wonokromo, namun pengerusakan dan pembakaran tidak jadi dilakukan oleh para pendemo karena dihalangi warga Joyoboyo dan Pulo Wonokromo. Nah, itu kuncinya sehingga tidak sampai terjadi pengrusakan dan pembakaran,” ujar Kapolsek Wonokromo.

Hegy mengatakan, wilayah Wonokromo merupakan jalur utama. Kondisi Polsek Wonokromo sendiri sebenarnya sempat menjadi sasaran pengerusakan sebanyak enam kali. Beruntung, kesiapsiagaan aparat dan warga membuat Polsek Wonokromo masih berdiri tegak.

“Kalau di tempat lain diganggu, dirusaknya satu kali, Wonokromo ini enam kali, Pak. Enam kali masih begini tegak. Berkat perjuangan dan bantuan Bapak dan Ibu (warga) sekalian," tambah Hegy.

“Dan semua pujian itu berada di wilayah Wonokromo. Sehingga kesempatan pada hari ini, saya betul-betul mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu sekalian, yang sudah memberikan waktu, sudah memberikan tenaga, sudah memberikan spontanitasnya dalam menjaga situasi keoptimis di wilayah Surabaya dan khususnya di wilayah Wonokromo. Tak banyak, karena saya tidak bisa berkata-kata lagi saya berhadapan dengan Bapak dan Ibu ini, ribuan terima kasih," tuturnya.

Jika tidak ada bantuan dari warga, bukan tidak mungkin Polsek Wonokromo akan menjadi sasaran amuk massa yang beringas pada waktu itu. "Sebelas orang anggota kami mungkin sudah dibakar sama perusuh-perusuh itu. Tapi Allah punya kendak lain, dibantu oleh rekan-rekan semuanya, sehingga kita bisa berkumpul lagi di kesempatan pagi hari ini. Alhamdulillah semuanya diberikan kesehatan semoga juga Bapak Ibu dibalas kebaikannya sama Allah," pungkas Kapolsek Wonokromo.

Di tempat yang sama, dalam sambutannya, Camat wonokromo Maria Agustin Yuristina, S.STP, M.Si. memberikan apresiasi yang luar biasa kepada warga.

“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa, hebat. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita, semoga Allah SWT selalu bersama kita dalam upaya-upaya kita untuk menjaga wilayah kita. Insyaallah keamanan ini adalah keamanan yang wajib kita ciptakan secara bersama-sama. Keamanan dan kenyamanan ini adalah wajib kita upayakan demi  anak-anak kita dan demi masa depan kita di kota Surabaya. Di kampung-kampung panjenengan semua, saya yakin jenengan menjadi tauladan dan panutan," tuturnya.

Sementara itu, Danramil Wonotromo, Mayor Abdul Muntolib mengatakan, bahwa ia juga memantau lewat radio HT (handy talky), yang diminta oleh pimpinan untuk segera membantu memadamkan pos-pos yang terbakar.

“Kemudian kami bersama anggota datang ke Taman Bunga lihat pos terbakar, dan pemadaman dilaukan oleh petugas pemadam kebakaran," terangnya.

Danramil juga memberikan apresiasi kepada warga, karena membantu menjaga kamtibmas di lingkungan Wonokromo.

Slamet Riadi, selaku Ketua RT 11/RW 06 Kelurahan Sawunggaling yang menjadi tokoh penggerak warga dalam aksi penghalangan masssa demonstrasi hanya memikirkan tempat ibadah (musala) yang ada didalam Polsek Wonokromo jangan sampai dirusak oleh massa.

“Musala ini adalah tempat ibadah kami yang paling dekat dengan tempat tinggal kami. Sejak kecil kami beribadah dan berjamaah disini. Jangan sampai dirusak oleh para demonstran," ujarnya.

Secara spontanitas, Slamet Riadi selaku Ketua RT menggerakkan warganya untuk maju menghalau agar para demonstran jangan sampai merusak Polsek Wonokromo.

Berkat kekompakan warga Wonokromo, warga berhasil menghalau para pendemo yang akan merusak Polsek Wonokromo.

Editor : Yasmin Fitrida Diat

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru