Presiden Nepal dan Perdana Menteri Mundur, Kursi Kekuasaan Kosong!

mcinews.id
Perdana Menteri Nepal mengundurkan diri, disusul presidennya. (Foto: Istimewa)

Nepal, MCI News – Demo Nepal pecah sejak Jumat (5/9/2025). Demo dipimpin oleh generasi muda atau Gen Z. Massa turun ke jalan, menuntut perubahan menyeluruh dalam kepemimpinan negara.

Pemerintah memutuskan untuk melarang 26 platform media sosial, termasuk WhatsApp, Instagram, dan Facebook, karena aplikasi-aplikasi itu gagal memenuhi tenggat waktu pendaftaran ke Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Nepal.

Para kritikus menuduh pemerintah berusaha meredam kampanye antikorupsi dengan larangan tersebut. Larangan itu kemudian memicu demonstrasi massa. Meski kemudian larangan itu dicabut pada Senin (8/9/2025) malam, aksi protes telah meluas.

Demonstran meneriakkan berbagai slogan, di antaranya “KP Chor, Desh Chhod” (KP pencuri, tinggalkan negara ini) dan “Ambil Tindakan Terhadap Pemimpin Korup”. Saat itu, Oli sedang di kediaman resminya di Balwatar. 

Ratusan demonstran menyerbu kantor Perdana Menteri (PM) KP Sharma Oli dan membakar rumahnya di Bhaktapur, dan sejumlah rumah milik tokoh politik. Selain itu, Gedung Mahkamah Agung dan Parlemen Nepal turut menjadi sasaran pembakaran massa. 

Unjuk rasa juga menyebar ke berbagai wilayah lain di Kathmandu, seperti Kalanki, Kalimati, Tahachal, dan Baneshwor, serta daerah Chyasal, Chapagau, dan Thecho di distrik Lalitpur

Istri Mantan PM Nepal Tewas Dibakar Massa

Rajyalaxmi Chitrakar, istri mantan PM Jhalanath Khanal meninggal dunia. Rumahnya dibakar demonstran di Kathmandu. Media lokal Khabarhub melaporkan, Chitrakar sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Kirtipur dalam kondisi kritis.

Namun nyawanya tidak tertolong selama perawatan. Dia menderita luka bakar parah di beberapa bagian tubuh, termasuk paru-paru.

Militer Ajak Warga Berdamai

Presiden Nepal Ram Chandra Poudel juga mengundurkan diri beberapa jam setelah PM Oli mundur. Di tengah kekacauan yang meluas, militer Nepal disebut-sebut siap mengambil alih kendali negara.

"Kami menyerukan semua pihak menghentikan aksi kekerasan dan mengedepankan penyelesaian damai. Dialog adalah satu-satunya jalan keluar dari krisis ini," ujar Panglima Angkatan Darat (AD) Nepal, Jenderal Ashok Raj Sigdel dikutip dari News18.

Editor : Yasmin Fitrida Diat

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru