Monumen Ayam Jago di Surabaya, Simbol Perjuangan Raden Sawunggaling

mcinews.id
Monumen Ayam Jago di kawasan Lakarsantri, Surabaya. (Foto: Instagram)

Surabaya, MCI News – Kota Surabaya memiliki ikon baru di wilayah Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri. Ikon tersebut berupa monumen Ayam Jago.

Dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya, Monumen ini dijadikan sebagai penanda sejarah dari perjuangan Joko Berek alias Raden Sawunggaling yang menjadi legenda di Kota Pahlawan.

Monumen Ayam Jago ini diletakkan di antara ruas Jalan Raya Menganti, Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Letak monumen setinggi tujuh meter ini tidak jauh dari kawasan Makam Raden Sawunggaling di Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri. 

Pembuatan monumen memakan waktu dua sampai tiga mingguan. Menurut cerita para sesepuh di wilayah Kecamatan Lakarsantri, sebelumnya monumen ayam jago itu sudah ada. Namun, pada saat zaman kolonial Belanda monumen itu hilang. 

Joko Berek atau yang biasa dikenal Raden Sawunggaling merupakan anak dari Adipati Jayengrono, seorang raja yang berkuasa di Kadipaten Surabaya pada zaman dulu. 

Joko Berek memiliki hobi memelihara dan adu ayam jago. Singkat cerita, Joko Berek yang saat itu hanya tinggal bersama Ibunya, yakni Biyung Dewi Sangkrah, menanyakan keberadaan ayahnya. Dewi Sangkrah lantas menjawab pertanyaan Joko Berek, bahwa ayahnya adalah seorang Adipati bernama Jayengrono.

Editor : Yasmin Fitrida Diat

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru