Boston, MCI News - Para peneliti dari Mass General Brigham, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, pekan ini, merilis hasil temuannya melalui Gut Microbes yang menyebut, yogurt yang menjadi makanan pokok sarapan lezat bagi banyak orang berpotensi dapat memiliki efek perlindungan jangka panjang terhadap kanker kolorektal melalui perubahan mikrobioma usus.
Gut Microbes adalah kelompok studi yang diikuti lebih dari 132.000 para profesional kesehatan, mendokumentasikan kebiasaan makan diet dan hasil kanker. Mereka menilai, yogurt memberi harapan baik seiring peningkatan kasus kanker usus, terutama di kalangan ora dewasa muda.
Penelitian diambil dari dua studi kesehatan terbesar di AS, yakni Studi Kesehatan Perawat dan Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan, yang melacak faktor kesehatan dan gaya hidup partisipan sejak tahun 1970an dan 1980an. Para peneliti mendokumentasikan 3.079 kasus kanker kolorektal, dengan menganalisis secara terperinci bakteri yang muncul pada 1.121 kasus.
Yogurt, camilan populer yang dikenal dengan promosi manfaat probiotik dan kesehatan usus itu makin menarik perhatian setelah para peneliti menemukanbukti dapat dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kolorektal.
Studi kami memberi bukti unik tentang potensi manfaat yogurt. Hasil lab menunjukkan hubungan pola makan jangka panjang dan paparan lain dengan kemungkinan perbedaan utama dalam jaringan, seperti ada atau tidaknya spesies bakteri tertentu. Ini menguati bukti yang menghubungkan pola makan dengan hasil kesehatan, kata Dr. Shuji Ogino dalam pernyataannya dikutip dari Medical Daily.
Studi itu melacak konsumsi susu partisipan, termasuk asupan yogurt harian. Di antara kasus yang dikonfirmasi, para peneliti mengevaluasi sampel jaringan tumor untuk mengetahui jumlah DNA Bifidobacterium. Bifidobacterium adalah jenis bakteri yang ditemukan dalam yogurt.
Tidak ada hubungan signifikan antara mengonsumsi yogurt dan keseluruhan insiden kanker kolorektal. Namun, para peneliti menemukan bukti ada penurunan risiko kanker kolorektal proksimal sebesar 20 persen terhadap Bifidobacterium di antara mereka yang secara teratur mengonsumsi dua atau lebih porsi yogurt setiap pekan. Kanker kolorektal proksimal lebih agresif dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang buruk.
Studi sebelumnya menunjukkan, yogurt dan produk susu fermentasi lainnya bermanfaat bagi kesehatan gastrointestinal dengan memodulasi sistem kekebalan tubuh dan peradangan. Temuan studi saat ini sangat relevan, karena menunjukkan efeknya mungkin khusus untuk tumor positif Bifidobacterium.
Sudah lama dipercaya, yogurt dan produk susu fermentasi lainnya bermanfaat bagi kesehatan saluran pencernaan. Temuan baru kami menunjukkan, muncul efek perlindungan ini ,mungkin khusus untuk tumor yang positif mengandung Bifidobacterium, kata salah satu penulis senior Dr. Tomotaka Ugai.
Dr. Andrew T Chan, salah satu penulis penelitian ini menyebut, temuan tersebut menambah bukti hubungan antara pola makan, mikrobioma usus, dan risiko kanker kolorektal.
Ini memberikan jalan tambahan bagi kami untuk menyelidiki peran spesifik faktor-faktor ini dalam risiko kanker kolorektal di kalangan anak muda, katanya. (bho)
Editor : Budi Setiawan