Surabaya, MCI News - Manajemen PT Kereta Api Indonesia menaruh empati khusus pada fenomena bunuh diri di kalangan masyarakat Indonesia, seiring fakta naiknya kasus tersebut hingga 60lam lima tahun terakhir.
Melalui akun resmi X @KAI121, PT KAI tengah membangun kesadaran agar masyarakat Indonesia lebih tahan banting menghadapi kehidupan. Sebab, berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas), 76% kasus bundir terjadi di perumahan dan 0,81% di pelintasan kereta api pada 2024.
Manajemen PT KAI menilai, tindakan menghilangkan nyawa melalui aksi bunuh diri di jalur kereta api, apa pun alasannya, tentu memicu trauma mendalam. Tidak hanya bagi keluarga yang ditinggalkan, melainkan juga pada kru kereta api, seperti masinis dan petugas kereta api.
Melalui campaign #JalurKeretaBukanAkhirCerita, PT KAI mengajak masyarakat untuk peduli, mendengarkan, dan memberikan dukungan kepada mereka yang sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya.
"Mari kita ciptakan lingkungan yang aman dan suportif, di mana setiap orang merasa dihargai dan memiliki harapan untuk masa depan," tulis akun X @KAI121.
Akun tersebut juga merilis beberapa unggahan poster berisi imbauan. Diantaranya 'Ingatlah, selalu ada jalan keluar dan bantuan tersedia', dan 'Jangan biarkan keputusasaan merenggut dirimu dan masa depan'.
PT KAI juga menyarankan untuk tidak ragu menghubungi layanan konseling atau psikolog jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memerlukan bantuan menghadapi kepenatan hidup.
Editor : Budi Setiawan