Jakarta, MCI News - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan teroris kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada seorang guru di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat 22 Maret 2025.
Motif penyerangan kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak itu akibat permintaan sejumlah uang kepada para tenaga pengajar tidak dipenuhi. Seorang guru yang meninggal dunia bernama Rosalina (30), yang ditemukan dalam kondisi luka akibat kekerasan.
Kapuspen TNI menjelaskan, selain satu guru yang menjadi korban meninggal, terdapat enam orang luka-luka dan fasilitas pendidikan setempat terbakar.
"Karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok ini melakukan aksi kekerasan pembunuhan, dan menganiaya enam orang guru. Kemudian, membakar gedung sekolah dan rumah guru, serta menimbulkan ketakutan di masyarakat," kata Kristimei dalam keterangannya, Ahad 23 Maret 2025.
Menurut Kapuspen, TNI telah melakukan evakuasi jenazah tenaga pengajar yang meninggal dan para tenaga kesehatan pascaserangan di dari lokasi di Distrik Anggruk, Kab. Yahukimo.
"TNI bersama aparat terkait merespons cepat. Kami berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Kab. Yahukimo ke Kota Jayapura, Provinsi Papua. Kami meningkatkan pengamanan di wilayah rawan dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menindak tegas pelaku serangan ini," ujarnya tegas.
Ia menyebut, keberadaan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Papua sangat penting bagi kemajuan dan masa depan masyarakat setempat. Karena itu, TNI akan terus mendukung dan memberi perlindungan serta memastikan keamanan di wilayah yang berpotensi mengalami gangguan keamanan.
"TNI tidak akan tinggal diam terhadap aksi-aksi biadab dan pengecut. Ini mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas keamanan di Papua," kata Kristimei.
Editor : Budi Setiawan