Probolinggo, MCI News - Gubernur Khofifah Indar Parawansa meresmikan revitalisasi Pendopo Agung Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Bromo, Kabupaten Probolinggo, akhir pekan lalu. Revitalisasi pendopo ini tidak sekadar simbol infrastruktur, melainkan menjadi pertemuan dan ekspresi antarbudaya di masyarakat suku Tengger.
“Peresmian pendopo Agung sebagai kado Hari Raya Kuningan sekaligus Hari Raya Galungan. Selain itu, memberikan manfaat bagi masyarakat Tengger dan semua yang sedang belajar Budaya Tengger sehingga bisa menjadi penguat budaya Nusantara,” tutur Khofifah.
Menurut mantan Menteri Sosial (Mensos) itu, revitalisasi Pendopo Agung juga bisa menjadi wadah bagi masyarakat dalam mengembangkan berbagai potensi, salah satunya pariwisata berkelanjutan.
“Peresmian Pendopo Agung bukan sekadar urusan infrastruktur, melainkan langkah penting menguati identitas budaya lokal, mendorong partisipasi masyarakat serta mendukung pengembangan potensi pariwisata berkelanjutan,” lanjut Khofifah.
Potensi pariwisata yang berkelanjutan, kata Khofifah, dikarenakan letaknya yang berada di lereng Gunung Bromo menjadikan pendopo Agung sebagai sarana strategis mendukung wilayah dengan keindahan alam serta kearifan lokal Suku Tengger. “Pendopo ini diharapkan dapat menjadi pusat penguatan budaya sekaligus pendukung pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.”
Pendopo Agung Ngadisari dirintis sejak 2023, kemudian direvitalisasi pada 2024 menggunakan dana dari Bantuan Keuangan Khusus Pemprov Jatim untuk kegiatan perencanaan, konstruksi fisik, dan pengawasan. “Tolong dirawat dan dijaga untuk menjadi forum mempertemukan budaya yang dimiliki masyarakat Tengger.”
Revitalisasi Pendopo Agung Ngadisari merupakan komitmen Pemprov Jatim untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik di daerah kabupaten/kota agar lebih merata, efektif dan sesuai prioritas pembangunan daerah.
Caranya, melakukan pemberdayaan, meningkatan infrastruktur desa dan melestarikan budaya, sehingga desa tidak sekadar berkembang melainkan sebagai pusat inovasi dan ketahanan sosial budaya. “Mendorong pemerataan pembangunan, memercepat program strategis serta meningkatkan kapasitas keuangan daerah dan kerja sama antarwilayah.”
Bupati Probolinggo Mohammad Haris menambahkan, revitalisasi Pendopo Agung Ngadisari menjadi awal membangun masa depan dengan harapan bukan sebuah bangunan, tetapi panggung budaya dan kolaborasi untuk menyambut wisatawan dalam maupun luar negeri.
“Manfaat dan berkah untuk masyarakat Tengger, khususnya warga Ngadisari dan Sukapura, untuk memacu sektor pariwisata semakin baik, sehingga meningkatkan sektor ekonomi masyarakat Probolinggo,” ujarnya.
Acara peresmian itu dihadiri Forkopimcam Sukapura, Kepala Desa Ngadisari dan perangkat desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Editor : Yama Yasmina