Vatikan, MCI News – Misa pelantikan Paus Leo XIV digelar di Lapangan Santo Petrus, Basilika di Kota Vatikan, Roma, Minggu 18 Mei 2025 pukul 10.00 waktu setempat. Dengan senyum hangat dari atas Popemobile, pria bernama asli Robert Francis Prevost itu disambut oleh sekitar 150 ribu umat, kepala negara, bangsawan, serta tokoh agama dari seluruh dunia.
Upacara penobatan Paus kelahiran Amerika Serikat pertama dalam sejarah itu, dihadiri pejabat tinggi dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk JD Vance Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) bersama Marco Rubio Menteri Luar Negeri serta Ursula von der Leyen Presiden Komisi Eropa.
Hadir pula Ratu Maxima dari Belanda beserta Dick Schoof Perdana Menteri, Pangeran Edward yang menjadi perwakilan Raja Inggris Charles, serta Metropolitan Nestor (Sirotenko) Patriarkat Eksarki Eropa Barat, dari Korsun dan Eropa Barat.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menghadiri pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan. Kehadirannya sebagai utusan resmi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Penyematan Cincin Nelayan
Dikutip dari Vatican News, Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina menjadi perwakilan Vatikan yang memakaikan cincin Fisherman's Ring (cincin nelayan) kepada Paus Leo XIV saat pelantikan.
Saat dua simbol penting Kepausan dikenakan, pallium (selempang wol putih) dan cincin nelayan, Paus Leo XIV tampak menahan haru. Ia menundukkan kepala, menatap cincinnya bagian dari simbol Kepausan setidaknya sejak abad ke-13, lalu merapatkan tangan untuk berdoa.
Seolah saat itulah beratnya tanggung jawab memimpin 1,4 miliar umat Katolik terasa nyata baginya. Dalam khotbahnya, Paus Gereja Katolik ke-267 mengangkat tema utama masa kepausannya: cinta dan persatuan.
"Keinginan pertama kita adalah memiliki Gereja yang bersatu, menjadi tanda persaudaraan dan membawa rekonsiliasi bagi dunia," ujarnya.
Paus Leo XIV menjadi penerus Paus Fransiskus. Ia pemegang kedaulatan Negara Kota Vatikan sejak 8 Mei 2025. Seperti diketahui, Paus Leo XIV wafat pada 21 April 2025. Ia menghembuskan napas terakhir dalam usia 89 tahun karena sakit. Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, sesuai wasiatnya, pada 26 April lalu.
Editor : Yama Yasmina
