Jakarta, MCI News – Jelang peluncuran pada pertengahan Juli mendatang, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya meninjau progres persiapan Sekolah Rakyat di Sentra Handayani di Jakarta, Minggu (29/6/2025) di tengah guyuran hujan.
Didampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Seskab Teddy mengecek langsung fasilitas asrama hingga ruang kelas.
Dalam paparan Gus Ipul, tertulis "Disusun dalam Kurikulum yang dirancang khusus (tailor-made)". Menurut laman resmi Sekolah Rakyat Kemensos, tailor-made adalah kurikulum yang dirancang khusus dan kontekstual, menyesuaikan kebutuhan peserta didik dan dinamika sosial di lingkungan mereka.
Kurikulum tailor-made menggabungkan pendekatan nasional dan kekhasan lokal, mencakup tiga muatan utama: Kurikulum Persiapan, Kurikulum Sekolah Formal, dan Kurikulum Asrama (Boarding).
1. Kurikulum Persiapan (Learner Preparatoal)
Tahap awal ini bertujuan melakukan Talent Mapping melalui asesmen kesiapan fisik, mental, dan akademik siswa. Ini menjadi fondasi kuat sebelum memasuki proses belajar yang lebih intensif.
2. Kurikulum Sekolah Formal
Mengacu pada standar nasional, kurikulum ini mencakup:
- Intrakurikuler
- Kokurikuler
- Ekstrakurikuler
Struktur ini mendukung pembelajaran akademik yang tersistematis serta sesuai dengan regulasi nasional dari Kemendikdasmen, Kemendiktiristek, Kemenag, dan Kemensos.
3. Kurikulum Sekolah Asrama
Merupakan bagian dari pendidikan karakter, kurikulum ini menguatkan nilai-nilai:
- Karakter dan kepemimpinan
- Spiritualitas
- Cinta Tanah Air
- Bahasa dan komunikasi
Kompetensi Lulusan
Output kurikulum ini menghasilkan lulusan yang unggul dalam:
- Nilai Akhlak dan Keagamaan
- Karakter Kepemimpinan
- Penguasaan Bahasa & Literasi Digital
- Entrepreneurship
- Ketuntasan Akademik
Sekolah Rakyat tahap awal mencakup 395 rombongan belajar untuk jenjang SD, SMP, dan SMA di 100 titik. Pulau Jawa menjadi wilayah terbanyak (48 lokasi), disusul Sumatra (22), Sulawesi (15), Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku (masing-masing 4), serta Papua (3 titik).
Pemerintah juga telah menyiapkan gelombang lanjutan dengan memanfaatkan 122 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan dan 45 gedung milik Pemda. Target berikutnya mencakup 424 rombel, melibatkan 10.600 siswa, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga kependidikan.
Editor : Yasmin Fitrida Diat