Malang, MCI News - Tim voli putra Kabupaten Sidoarjo berhasil mempertahankan medali emas ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX/2025. Farid Daffa Musthofa dkk mengalahkan Kabupaten Ngawi 3-0 dalam partai final di GOR Ken Arok, Malang, Kamis (3/7/2025).
Pelatih Sidoarjo Syaifuddin Zuhri bersyukur dengan hasil tersebut. “Alhamdulillah ini dukungan dari teman-teman semuanya, latihan rutin satu minggu tiga kali,” kata Syaifuddin. “Kami juga ingin mempertahankan emas, kemarin sudah juara satu, sekarang kami juga jangan sampai kalah,” lanjutnya.
Tim voli putra Sidoarjo relatif tidak mendapat perlawanan berarti di babak final. Terlihat, saat set pertama dan ketiga mereka tidak membiarkan Ngawi mencetak lebih dari 20 poin. Selama tiga set berlangsung, Sidoarjo unggul dengan skor 25-19, 25-22 dan 25-19.
Sementara itu, lolosnya Ngawi ke laga final bisa dikatakan sebagai kejutan. Sebelumnya, di laga semifinal Ngawi juga menang telak 3-0 atas Surabaya. Hasil itu di atas target awal. “Kami latihan rutin lima bulan sebelumnya, kami sudah sampaikan ke anak-anak bahwa dengan komposisi pemain yang saat ini kami miliki targetnya hanya di semifinal,” kata pelatih Ngawi Agung Dwi Janarto.
Balas Dendam Gresik Tuntas
Di sisi lain, tim putri Gresik berhasil membalas kekalahan mereka di final Porprov VIII/2023 lalu. Mereka sukses meraih medali emas usai Nabila Purwita dkk menang tipis 3-2 (21-25, 25-22 , 25-19, 18-25, 15-8) atas Kota Surabaya. Itu sekaligus jadi pembalasan setelah final Porprov VIII/2023 lalu Gresik kalah 1-3.
“Dengan persiapan yang cukup bagus kami memang menargetkan final. Tapi karena dua tahun yang lalu kami runner-up, otomatis kami targetkan meningkat jadi juara satu,” tutur pelatih Gresik, Agus Gunawan.
Gresik semdiri diperkuat sederet pemain Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, sementara Surabaya kebanyakan dihuni pemain-pemain dari klub Surabaya Bank Jatim. Meski sudah sama-sama tahu kekuatan masing-masing karena sering bertemu, tapi itu tidak menjamin Gresik bisa menang mudah.
“Kami sudah sering ketemu. Oleh sebab itu, kekurangan-kekurangan kami benahi waktu TC (pemusatan latihan),” kata Agus. “Surabaya cukup pengalaman dengan pemain-pemain dari Bank Jatim. Oleh sebab itu, kami sama Surabaya sama-sama tahu lah, kelemahan di mana. Tinggal siapa yang siap di lapangan,” tuturnya.
Editor : Fahrizal Arnas