Surabaya, MCI News – Rencana aksi demonstrasi yang akan digelar LSM Jawara di depan Gedung DPRD Kabupaten Probolinggo menuai sorotan tajam dari Lembaga Swadaya Masyarakat Solidaritas Pemuda Nusantara Anti Korupsi (LSM SINAR). Mereka menilai aksi tersebut jauh dari semangat perjuangan moral, dan justru kental dengan aroma kepentingan politik praktis.
Koordinator LSM SINAR, Mahmudi, dalam pernyataannya yang diterima redaksi pada Rabu (9/7/2025), mengungkapkan bahwa aksi yang diklaim sebagai gerakan rakyat tersebut patut dipertanyakan. Ia menduga ada upaya sistematis untuk memanfaatkan isu hukum demi kepentingan pergantian antar waktu (PAW) di tubuh DPRD Jawa Timur.
“Apa yang mereka sebut sebagai gerakan rakyat, sesungguhnya sarat kepentingan politik. Kami mencium indikasi kuat bahwa aksi ini bukan digerakkan oleh semangat antikorupsi, tetapi oleh dorongan dari salah satu calon legislatif Dapil III,” ujar Mahmudi.
Lebih jauh, Mahmudi mengungkapkan bahwa pihaknya memperoleh informasi soal skenario di balik aksi tersebut. Salah satu tujuannya diduga untuk menekan aparat penegak hukum agar mempercepat proses hukum terhadap Moch. Mahrus, anggota DPRD Jatim dari Fraksi Gerindra, guna memberi ruang bagi calon legislatif bernama Jaka untuk masuk lewat jalur PAW.
“Gerakan ini bukanlah spontanitas rakyat. Dari data yang kami himpun, ada pembiayaan langsung dari pihak berkepentingan. Indikasinya jelas, mendiskreditkan Moch. Mahrus agar posisinya dapat segera digantikan melalui PAW oleh pihak tertentu,” tegasnya.
Menurut Mahmudi, tindakan tersebut merupakan bentuk penyalahgunaan isu pemberantasan korupsi. Gerakan yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan integritas justru dijadikan alat untuk manuver kekuasaan.
“Ini bentuk pengkhianatan terhadap semangat pemberantasan korupsi. Kami mengecam keras segala bentuk eksploitasi gerakan sipil demi ambisi politik pribadi,” tandas Mahmudi.
LSM SINAR juga mengimbau masyarakat untuk tidak terjebak pada narasi gerakan yang mengklaim mewakili suara rakyat, namun sejatinya menyimpan agenda tersembunyi.
“Kami mengajak publik agar lebih cermat dan tidak mudah percaya. Tidak semua gerakan di jalanan lahir dari keresahan murni rakyat. Kadang, itu hanyalah topeng,” katanya menegaskan.
Sebagai penutup, Mahmudi menyatakan bahwa pihaknya akan terus menjaga integritas gerakan antikorupsi dan menolak segala bentuk intervensi politik di dalamnya.
“Pernyataan ini kami sampaikan sebagai bentuk komitmen untuk menjaga kemurnian gerakan antikorupsi dari pengaruh kepentingan politik jangka pendek,” pungkasnya.
Editor : Fahrizal Arnas