Brasil, MCI News – Pihak otoritas Brasil merilis hasil autopsi terbaru Juliana Marins, pendaki yang meninggal dunia usai jatuh di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (21/6/2025).
Hasil autopsi Juliana Marins di Brasil ternyata tidak berbeda dengan Indonesia. Perempuan berusia 26 tahun itu meninggal dunia 15 menit setelah jatuh dari tebing. Kesimpulan itu juga telah disampaikan Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara di Denpasar, Ida Bagus Putu Alit.
"Menurut para ahli Brasil, waktu kematian yang tepat belum bisa ditentukan. Namun, diperkirakan bahwa ia bertahan hidup sekitar 10 sampai15 menit setelah jatuh. Di periode itu korban tidak mungkin bergerak atau memberikan respons yang efektif," ungkap laporan media Brasil, O Globo.
Hasil autopsi menunjukkan, Juliana Marins meninggal akibat luka dalam dan fraktur di berbagai bagian tubuh tanpa adanya tanda-tanda hipotermia. Jenazah Juliana Marins sudah dimakamkan di kota kelahirannya, Niteroi.
Pihak keluarga memutuskan, jenazahnya tidak akan dikremasi, seperti rencana awal, tapi dikuburkan berjaga-jaga bila diperlukan penggalian untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Seperti diketahui, Tim penyelamat Indonesia menyatakan kendala cuaca dan medan mempersulit upaya evakuasi. Jenazah Juliana Marins akhirnya baru bisa diselamatkan pada 25 Juni 2025 dengan cara diangkat oleh Abdul Haris Agam (Agam Rinjani) dari kedalaman 600 meter.
Editor : Yasmin Fitrida Diat