Jakarta, MCI News – Aktris Asmara Abigail resmi diumumkan sebagai salah satu juri di Locarno Film Festival ke-78, yang akan berlangsung pada 6–16 Agustus 2025 di Swiss. Asmara Abigail akan menempati posisi penting di kategori Concorso Cineasti del Presente atau Filmmakers of the Present.
Dalam jajaran juri, Asmara Abigail akan duduk sejajar dengan La Frances Hui, Direktur Departemen Film MoMA (Museum of Modern Art, New York), serta Kani Kusruti, aktris asal India yang mencuri perhatian lewat film All We Imagine As Light (2024).
Kategori ini dikenal sebagai panggung untuk para sutradara baru yang sedang menyuarakan karya panjang pertamanya atau yang kedua. Situs resmi Locarno Film Festival bahkan menyebut kategori ini sebagai ruang bagi “the filmmakers of the present and the cinema of tomorrow”. Artinya, para juri yang terlibat di dalamnya punya peran besar dalam menilai arah dan masa depan sinema dunia.
Kembali ke Locarno Film Festival
Bagi bintang film Perempuan Tanah Jahanam ini, panggung Locarno bukan hal asing. Pada 2022, Asmara Abigail mencetak prestasi besar dengan masuk nominasi Aktris Terbaik lewat film Stone Turtle.
Kini, aktris kelahiran 3 April 1992 ini kembali bukan sebagai peserta, melainkan sebagai pengambil keputusan atau seorang juri, peran yang mempertegas langkahnya sebagai salah satu figur sinema Asia Tenggara yang patut diperhitungkan.
Festival Film Locarno yang sudah berlangsung sejak 1946 merupakan rumah bagi karya eksperimental dan sinema independen yang progresif. Dalam edisi tahun ini, penghargaan Leopard of Honour akan diberikan pada sutradara Alexander Payne, dan Lifetime Achievement Award kepada aktris legendaris Lucy Liu.
Figur Perfilman Indonesia di Kancah Dunia
Masuknya Asmara Abigail sebagai juri internasional memperkuat kehadiran figur perfilman Indonesia di panggung global. Sebelumnya, Yulia Evina Bhara diumumkan sebagai juri Critics’ Week di Festival Film Cannes 2025 serta juri di International Emmy Awards.
Kamila Andini juga dipercaya sebagai voter dalam The 97th Academy Awards, dan Amelia Hapsari menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences.
Rangkaian prestasi ini menunjukkan bahwa insan perfilman Indonesia semakin diakui secara internasional, tidak hanya sebagai peserta tetapi juga sebagai pemegang peran penting di balik layar.
Profil Asmara Abigail
Kariernya dimulai dari film bisu eksperimental Setan Jawa (2016), lalu meledak lewat Pengabdi Setan, Perempuan Tanah Jahanam, hingga film internasional seperti Crossroads: One Two Jaga dan Stone Turtle.
Film terbarunya The Ghost and The Gun, Sihir Pelakor, dan Black Coffee yang saat ini dalam proses syuting bersama Reza Rahadian dan Ine Febriyanti.
Asmara Abigail juga aktif di dunia festival sebagai juri di Jakarta Film Week, Alternativa, dan ReelOzInd!. Aktris berusia 33 tahun ini alumnus Berlinale Talents 2023, serta lulusan cum laude program M.A. di bidang Luxury Branding di Milan.
Editor : Yasmin Fitrida Diat