Jakarta, MCI News – Menteri Pendidikan Menengah Dasar (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengimbau anak-anak tidak memainkan game Roblox. Menurutnya, konten kekerasan kerap muncul di game tersebut.
"Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek-jelek, jangan nonton yang tidak berguna ya. Nah yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main yang itu ya karena itu tidak baik," jelasnya.
Abdul Mu'ti menilai tingkat intelektualitas murid jenjang pendidikan SD belum sepenuhnya mampu membedakan mana adegan nyata dan rekayasa. Sementara itu, anak-anak pada usia SD merupakan peniru ulung.
“Misalnya mohon maaf ya, kalau di game itu dibanting, itu kan tidak apa-apa orang dibanting di game. Kalau dia main dengan temennya, kemudian temennya dibanting, kan jadi masalah,” jelasnya.
Di sisi lain, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifatul Choiri Fauzi beri pandangan terkait anak-anak "kecanduan" game Roblox, orangtua punya peran penting dalam hal pengawasan.
"Ini kan harus ada pengawasan dari orangtua juga ya, jadi pola asuh dalam keluarga (harus diperhatikan)," tuturnya.
Arifatul mengaku setiap kunjungan ke daerah, pihaknya selalu melakukan sosialisasi penggunaan gadget pada anak kepada keluarga.
"Setiap saya turun ke daerah, pasti kita akan mengingatkan untuk keluarga agar bisa membangun pola asuh dalam keluarga yang tidak berfokus pada gadget," urainya.
Roblox merupakan platform permainan daring yang memungkinkan pengguna membangun hingga memonetisasi game mereka sendiri. Dalam laman resminya, Roblox mengklaim gimnya aman dimainkan bagi anak usia empat tahun ke atas.
Roblox memang diketahui memiliki fitur yang memungkinkan orang tua mengawasi akun pengguna di bawah 13 tahun. Faktanya, orang dewasa dan anak-anak masih bisa berinteraksi dengan bebas.
Ketika bermain Roblox, pengguna digambarkan dengan avatar kotak atau kartun. Avatar ini mampu berlari, melompat, dan berguling-guling, bahkan melakukan aksi-aksi lain.
Roblox saat ini ditayangkan di salah satu stasiun TV swasta. Tayang setiap hari pada siang dan malam hari.
Editor : Yasmin Fitrida Diat
