Jakarta, MCI News – Film anime Demon Slayer: Infinity Castle mengisahkan pertarungan klimaks Korps Pemburu Iblis melawan Muzan Kibutsuji dan kelompok iblis terkuat.
Film ini merupakan adaptasi karya Koyoharu Gotouge, yang diproduksi dalam format trilogi oleh Studio Ufotable setelah perjalanan panjang sejak 2019.
Manga yang pertama kali terbit pada 2016 ini ceritanya mengambil latar era Taisho di Jepang, yaitu masa transisi sekitar awal abad ke-20, saat malam-malam gelap dihantui oleh keberadaan iblis pemakan manusia.
Film dikenal dalam Bahasa Jepang Kimetsu no Yaiba ini tentunya telah ditunggu-tunggu oleh banyak penggemar yang tidak sabar melihat perjuangan Kamado Tanjiro dan kawan-kawannya menumpas para iblis.
Di hari pertama tayang di bioskop Indonesia, Jumat (15/8/3025), film Demon Slayer: Infinity Castle berhasil meraih lebih dari 461.000 penonton. Capaian itu mencetak rekor baru. Di mana film ini menjadi pembukaan terbesar sepanjang sejarah untuk kategori anime, animasi, dan film Asia di Indonesia.
“Tak hanya itu, Demon Slayer: Infinity Castle juga tercatat sebagai film dengan hari pembukaan terbesar sepanjang 2025,” tulis Cinepop, Sabtu (16/8/2025).
Sinopsis Film Demon Slayer: Infinity Castle
Film ini menampilkan kelanjutan dari serial Demon Slayer: To the Hashira Training. Para pemburu iblis menjalani latihan berat bersama para hashira alias pemburu iblis terkuat untuk perang terakhir melawan iblis.
Kepala Korps Demon Slayer, Ubuyashiki Kagaya terlibat dalam sebuah pertemuan dengan sang penguasa iblis, Kibutsuji Muzan di mana Kagaya meledakkan kastil tempat ia tinggal untuk menjebak Muzan.
Kondisi ini membuat Tanjiro dan sederet hashira bergegas mendatangi kastil, tapi disambut oleh Muzan yang mendadak menyeret mereka untuk masuk ke benteng para iblis yang disebut sebagai Infinity Castle.
Bukan kastil biasa, Infinity Castle merupakan sarang para iblis yang bisa berubah-ubah sehingga membuat pertarungan di tempat itu sulit dilakukan. Struktur Infinity Castle kemudian bisa diubah sesuka hati oleh Nakime, iblis bawahan Muzan yang menempati posisi keempat sebagai iblis terkuat.
Editor : Yasmin Fitrida Diat