Surabaya, MCI News – Film Menjelang Magrib 2: Wanita yang Di Rantai sendiri merupakan spin-off dari Menjelang Magrib yang rilis pada 2022 lalu. Cerita berfokus pada kehidupan di masa 1920, ketika Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Latar utamanya adalah Universitas Stovia, tempat lahirnya para dokter pribumi di era kolonial.
Tim produksi film Menjelang Maghrib 2: Wanita yang Dirantai berada di bawah kendali penuh Helfi Kardit yang sekaligus bertindak sebagai produser, sutradara, dan penulis naskah.
Film ini diproduksi oleh Helroad Films, rumah produksi yang dikenal kerap menghadirkan karya-karya bergenre horor dengan sentuhan khas budaya lokal.
Tema pemasungan menjadi titik utama dari kisah ini. Film ini kombinasi kisah horor, konflik budaya, dan drama sosial.
Daftar Pemain Film
- Aditya Zoni sebagai Giandra
- Aisha Kastolan sebagai Layla
- Aurelia Lourdes sebagai Rikke
- Ajeng Fauziah
- Muthia Datau
- Ageng Kiwi
- Shania Sree
- Ratu Dewi Imasy
- Fendy Pradana
Sinopsis Film
Berlatar tahun 1920 pada masa Hindia Belanda, kultur mistik tahayul begitu kental. Menghadirkan kisah dramatis penuh ketegangan antara dunia medis modern dan budaya lokal yang masih kuat dengan nuansa mistis.
Giandra, dokter muda lulusan Stofia adalah sosok idealis yang percaya pada ilmu pengetahuan dan metode medis. Suatu hari ia membaca berita mengejutkan di harian Java Cekuran, tentang seorang gadis di desa terpencil bernama Karuhun yang dipasung karena dianggap mengalami gangguan jiwa.
Gadis itu adalah Laila dan pemasungan tersebut dilakukan atas nama penyembuhan tradisional dari dukun desa. Berita itu ditulis Rike, jurnalis cerdas berdarah campuran Belanda pribumi yang juga penasaran dengan nasib Laila.
Di tengah desa yang masih kuat memegang adat, Giandra berhadapan dengan tantangan besar. Penduduk memuja sang dukun dan menganggap Laila kerasukan roh leluhur.
Sementara Giandra yakin Laila hanya mengalami gangguan kejiwaan yang bisa disembuhkan secara medis. Tapi semakin ia menyelami kehidupan desa, Giandra pun mulai goyah.
Apakah semua bisa dijelaskan dengan ilmu atau ada hal-hal yang memang tak kasat mata?
Editor : Yasmin Fitrida Diat