Surabaya, MCI News – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Adhy Karyono menegaskan, Aparatur Sipil Negara (ASN) harus hadir sebagai problem solver dalam birokrasi, bukan justru menjadi sumber masalah.
Hal ini disampaikannya saat membuka secara resmi Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III Angkatan XVII–XXI serta Golongan II Angkatan X dan XI di Gedung Sasana Wiyata Praja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Senin (29/9/2025).
"Apa pun tugasnya, tantangannya pasti ada, tapi yang ditunggu masyarakat adalah solusi, bukan alasan. Jadi jadilah ASN yang sigap, tanggap, dan bisa diandalkan,” ujar Adhy.
ASN, lanjut Adhy, memiliki tiga fungsi utama. Yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dengan fungsi ini, seorang ASN harus memahami perannya sebagai garda terdepan pelayanan masyarakat dan penopang birokrasi negara.
Sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN dituntut untuk memastikan seluruh program dan regulasi pemerintah dapat berjalan efektif dan tepat sasaran. Sementara sebagai pelayan publik, ASN harus menumbuhkan rasa bangga dalam melayani masyarakat.
“Melayani bukan sekadar tugas rutin, tetapi sebuah kehormatan dan ibadah jika dilandasi integritas serta hati yang ikhlas. ASN harus bangga melayani bangsa, bukan merasa terbebani,” jelasnya.
Latsar, jelas Adhy, merupakan momentum awal yang penting bagi CPNS untuk menanamkan nilai dasar BerAKHLAK, membangun karakter, serta menguatkan sikap profesional. Menurutnya, ASN dituntut untuk selalu berorientasi pada kepentingan masyarakat dalam menjalankan tugas.
“Latsar ini semacam paket awal buat CPNS. Ada penanaman core values, ada upgrade karakter, plus bonus profesionalitas. Nah, jangan lupa, misi utamanya ASN itu tetap sama, ngurus masyarakat, bukan sibuk ngurusi perut sendiri," ucapnya.
Fungsi terakhir ASN sebagai perekat bangsa juga menjadi sorotan. Di tengah keberagaman masyarakat Indonesia, ASN dinilainya dapat menjadi teladan toleransi, menjaga harmoni sosial, sekaligus menguatkan semangat persatuan.
“ASN harus mampu menjadi penjaga ideologi dan nilai kebangsaan. Di tengah perbedaan, ASN harus hadir sebagai perekat dan pemersatu bangsa,” tegasnya.
Di akhir, Adhy mengajak seluruh peserta Latsar, agar memanfaatkan pelatihan ini semaksimal mungkin. Karena pelatihan ini dinilainya sebagai langkah awal untuk meningkatkan kompetensi para pengabdi negara, baik hard skill maupun soft skill.
“Ikuti seluruh rangkaian Latsar ini dengan serius dan sungguh-sungguh. Ingat, ini bukan sekadar formalitas, tetapi pondasi penting untuk membentuk ASN yang profesional, berintegritas, dan siap menjawab kebutuhan masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya.
Editor : Yasmin Fitrida Diat