Arus Balik Lebaran 2025

Bus AKDP Dominasi Antrean di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk

mcinews.id
Antrean kendaraan di Pelabuhan Gilinanuk, Jembrana, pada periode Arus Balik Lebaran 2025. (Foto: PT ASDP Indonesia Ferry)

Jakarta, MCI News - Angkutan umum, termasuk bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP), mulai mendominasi antrean kendaraan pemudik di Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur yang hendak menyeberang menuju Pelabuhan Gilimanuk di Kab. Jembrana, Provinsi Bali, pada periode Arus Balik Lebaran 2025.

PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat lonjakan signifikan pada trafik arus balik dari Jawa ke Bali, sejak Jumat 4 April 2025 atau H+3 Lebaran, dengan total 12.775 unit kendaraan dan 42.108 orang yang telah menyeberang melalui Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Baca juga: Arus Mudik dan Balik di Bandara Juanda Layani 939 Ribu Penumpang

"Ada peningkatan pergerakan kendaraan logistik dan angkutan umum pada periode Arus Balik Lebaran 2025 tersebut," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin dalam keterangan di Jakarta, Sabtu malam 5 April 2025.

Dia menyatakan, jumlah kendaraan truk saat ini tercatat meningkat hingga 69n jumlah bus naik 21%, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu 

Baca juga: Wagub Emil Sebut Tradisi Kupatan di Trenggalek Jadi Magnet Pemudik Setiap Tahun

ASDP mencatat total jumlah pergerakan mulai dari H-10 hingga H+3 Lebaran 2025 mencapai 370.668 orang dan 86.733 unit kendaraan yang telah menyeberang dari Jawa ke Bali. Sementara dari arah Bali menuju Jawa, jumlahnya lebih tinggi, yakni mencapai 600.052 penumpang dan 184.703 kendaraan.

Meski demikian, ASDP memastikan seluruh layanan di kedua pelabuhan itu berjalan optimal dan lancar. Meskipun volume kendaraan dan penumpang meningkat, penguatan operasional dan sistem digitalisasi menjadi kunci dalam mengurai potensi antrean saat puncak arus balik.

Baca juga: Puncak Arus Balik, 39 Ribu Kendaraan Tinggalkan Malang Lewat Tol

“Kami terus mendorong masyarakat membeli tiket penyeberangan secara mandiri melalui aplikasi dan website Ferizy. Sistem ini sangat membantu percepatan proses layanan dan mengurangi kepadatan di pelabuhan,” ujar Shelvy.

Menurutnya, pengguna jasa penyeberangan ferry bisa merencanakan perjalanan dengan lebih tenang berkat pembelian tiket yang dilakukan 60 hari sebelum keberangkatan melalui aplikasi dan website Ferizy.

Editor : Budi Setiawan

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru