Panen Raya Serentak Nasional di 14 Provinsi oleh Presiden RI, Panen di 37 Kabupaten/Kota Se Jatim

mcinews.id
Gubernur Jatim saat meninjau gabah hasil panen di Ngawi. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

Ngawi, MCI News – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin pelaksanaan Panen Raya Padi Serentak di 37 kabupaten/kota se-Jawa Timur dengan total luas panen mencapai 5.500 hektare (ha) yang dipusatkan di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Senin 7 Maret 2025.

Gubernur Khofifah didampingi Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto, Pangdam V Brawijaya Mayjen Rudy Saladin, Plt. Kajati Jatim Setiawan Budi Cahyono, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan RI Rachmat.

Baca juga: Gubernur Khofifah dan Menteri PU Dody Sepakat Perkuat Infrastruktur Irigasi di Jatim

Gubernur Khofifah mengatakan, panen raya menjadi simbol keberhasilan kolaborasi seluruh elemen pertanian Jatim, dan bukti nyata peran provinsi sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional.

“Jatim dengan seluruh kekuatan yang ada di Gapoktan dan koordinasi antara bupati/wali kota tentu serta Forkopimda kami siap menjaga provinsi kita ini sebagai lumbung pangan nasional,” ujar Khofifah.

Predikat lumbung pangan nasional itu, kata Khofifah, sesuai kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Tercatat, luas baku sawah mencapai 1.207.997 ha, Provinsi Jatim menyumbang 17,48% pada produksi beras nasional. 

Sepanjang 2024, Jatim mencatat luas panen sebesar 1.616.985 ha, dengan produktivitas mencapai 5,73 ton gabah kering giling (GKG) per ha, menghasilkan 9.270.435 ton GKG, atau setara 5.352.936 ton beras. 

Pencapaian tersebut, lanjut Khofifah, menempatkan Jatim sebagai salah satu provinsi produsen padi tertinggi nasional dengan menyumbang 17,44% terhadap produksi padi nasional.

“Pada lima tahun terakhir, produksi padi di Jatim, termasuk beras, adalah tertinggi di Indonesia, dan kami siap terus meningkatkan hasil sektor pertanian guna menyukseskan program Indonesia swasembada pangan,” ujarnya.

Tak sampai di situ saja, memasuki 2025, tren produksi menunjukkan peningkatan yang sangat positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim per 3 Maret 2025, pada periode Januari–April 2025, luas panen tercatat sebesar 838.473 ha, meningkat 20,17% atau 140.746 ha dibandingkan periode yang sama 2024 seluas 697.727 ha.

Kenaikan ini juga diikuti peningkatan produksi padi, dari 4.044.480 ton GKG pada Januari–April 2024 menjadi 4.800.015 ton GKG pada periode yang sama tahun ini, atau naik 18,68%. Demikian pula dengan produksi beras, yang naik dari 2.335.364 ton menjadi 2.771.626 ton.

“Kita bersyukur, hasil kerja keras dan kebijakan strategis di sektor pertanian mulai menunjukkan hasil positif bagi produksi pangan daerah dan nasional,” kata Gubernur Khofifah.

Peningkatan produksi tersebut, ungkap Khofifah, tak lepas dari penggunaan teknologi moderen seperti combine harvester dan penerapan varietas unggul, serta kemudahan ketersediaan pupuk bagi petani. Biaya produksi per ha di wilayah panen utama mencapai Rp18 juta – Rp20 juta, dengan provitas yang mencapai 6,5–7,5 ton per ha dan harga gabah stabil di kisaran Rp6.500 per kg.

Khofifah mencontohkan seperti kegiatan panen mencakup hamparan seluas 1.000 ha, yang tersebar di Desa Kartoharjo, Desa Kandangan, serta Desa Legokulon dan Desa Jatirejo di Kec. Kasreman, Kab. Ngawi. Varietas yang ditanam adalah Inpari 32 dengan sistem tanam Jarwo 4.1 secara manual, dan dipanen menggunakan combine harvester.

Baca juga: Waka Komisi IV DPR Kritik Koordinasi Pemerintah soal Temuan Beras Berkutu

Selain capaian panen, Gubernur Khofifah juga menyoroti peningkatan luas tambah tanam padi di Jatim. Hingga 6 April 2025, realisasi luas tambah tanam mencapai 628.110 ha, yang menunjukkan antusiasme tinggi petani dalam mengoptimalkan lahan mereka untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan.

Di sisi hilir, penyerapan gabah oleh Bulog Jatim juga mencatat progres positif. Dari komitmen setara beras sebesar 593.262 ton untuk periode Februari–April 2025, telah terserap sebanyak 150.433 ton atau sekitar 25,36%. Hal ini menjadi indikator penting dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga di pasaran.

Gubernur Khofifah juga menekankan< keberhasilan pertanian tidak hanya diukur dari kuantitas produksi, tetapi juga dari kesejahteraan petani. Karena itu, pemerintah provinsi terus memberikan dukungan melalui bantuan benih, alat mesin pertanian, serta pendampingan oleh penyuluh lapangan secara intensif.

Dalam penutupnya, Khofifah berharap momentum panen raya serentak tersebut menjadi penguat semangat bersama untuk terus mendorong pertanian maju, mandiri, dan moderen di Jatim. “Mari terus menjaga semangat kerja keras ini. Jawa Timur siap terus menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.”

Pada kesempatan itu pula, Gubernur Khofifah berkesempatan melihat olah tanah dan tanam padi menggunakan new rice transplanter. Selain itu, ia juga meninjau display hasil pertanian Ngawi dan menyaksikan secara langsung transaksi pembelian gabah petani oleh Bulog.

Panen Raya Serentak Nasional oleh Presiden

Baca juga: Pemerintah Alokasikan Rp16,6 T untuk Bulog Serap Gabah Petani

Selain digelar di Jatim, panen raya padi juga dilaksanakan secara serentak di 14 provinsi lainnya di Indonesia dan dipimpin langsung secara virtual Presiden Republik Indonesia. Kegiatan itu merupakan bagian dari strategi nasional untuk menguati ketahanan pangan melalui sinergi lintas wilayah dan optimalisasi musim panen.

Adapun provinsi yang turut berpartisipasi dalam panen raya nasional ini adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Lampung, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras petani dan seluruh elemen yang berperan serta dalam sektor pertanian, sehingga produksi pertanian, khususnya padi, bisa berhasil dengan baik. 

“Kami bangga untuk membela rakyat Indonesia, kami bangga untuk mengabdi kepada rakyat Indonesia. Ini kehormatan kami, sehingga kami bahagia. Terima kasih semua unsur yang bekerja keras, karena kita semua adalah satu tim bahu membahu membangun bangsa,” ujar Presiden Prabowo.

“Saya mengajak seluruh daerah untuk terus menguati inovasi dan produktivitas di sektor pertanian agar Indonesia semakin mandiri dan tangguh dalam menghadapi tantangan global,” katanya.

Hadir pula pada kegiatan ini, Kepala BPS Jatim, Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, Dandim 0805 Ngawi beserta jajaran, Kapolres Ngawi beserta jajaran, pimpinan PT Pupuk Indonesia regional Jatim, jajaran Perangkat Daerah Pemprov Jatim, Kepala BBWS Brantas, Kepala BBWS Bengawan Solo dan jajaran Perangkat Daerah Kabupaten Ngawi. 

Editor : Budi Setiawan

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru