Boyolali, Jawa Tengah, MCI News - Para pendaki mencuri kesempatan naik Gunung Merapi lewat jalur pendakian Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kegiatan ilegal ini dilakukan karena Gunung Merapi statusnya masih Siaga atau Level III.
Pendakian ilegal puluhan pendaki ini terdeteksi petugas Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) wilayah Boyolali, sehingga langsung menghadangnya saat mereka dalam perjalanan turun. Mereka pun dimintai keterangan di Kantor Kepolisian Sektor Selo, Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Gunung Marapi Kembali Erupsi Sabtu Pagi
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi, M Wahyudi mengatakan, para pendaki ilegal ini dari wilayah Yogyakarta, Sragen, Klaten, Solo, dan Boyolali.
Data pengamatan terbaru Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta membeberkan, sepekan terakhir yakni 4-10 April 2025, Gunung Merapi masih aktif dengan mengeluarkan sedikitnya 87 kali guguran lava pijar.
Guguran ini antara lain satu kali ke arah hulu Kali Boyong sejauh 1.500 meter, 31 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimum 2.000 meter, 18 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh 1.800 meter, dan 37 kali ke arah barat hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.900 meter.
Baca juga: Merapi Erupsi, Warga Diminta Aktifkan Ronda Malam
Pendakian di Taman Nasional Gunung Merapi hingga saat ini masih ditutup sementara. BTNGM juga telah mengeluarkan surat bernomor PG. 18/T.36/TU/HMS.2.0/04/2025. Surat tersebut memuat empat poin penting.
Dikutip dari akun resmi Instagram @btn_gn_merapi, salah satu poin menyatakan bahwa aktivitas pendakian Gunung Merapi ditutup sejak bulan Mei 2018 sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan sesuai dengan rekomendasi BPPTKG selaku otoritas pemantau aktivitas gunung api.
Status kegunungapian Merapi sampai dengan saat ini yaitu status Siaga (Level III) dan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan hingga barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Editor : Yama Yasmina