Jakarta, MCI News – Presiden Prabowo Subianto mengakhiri rangkaian kunjungan resminya di Federasi Rusia. Ia bertolak kembali ke Tanah Air pada Jumat, 20 Juni 2025. Kepala Negara dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, sekitar pukul 22.15 waktu setempat.
Setibanya di bandara, Presiden Prabowo disambut dengan pasukan jajar kehormatan. Kepala Negara tampak memberi hormat saat lagu kebangsaan kedua negara diperdengarkan.
Baca juga: Presiden Prabowo dan Putin Tukar Cendera Mata: Patung Garuda sampai Pedang Perwira
Usai lagu kebangsaan kedua negara berkumandang, Presiden Prabowo langsung menuju ke tangga pesawat. Sejumlah pejabat Rusia menunggu Presiden Prabowo di tangga pesawat.
Selain itu juga tampak Menteri Luar Negeri Sugiono, Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia Jose Antonio Morato Tavares, serta Atase Pertahanan KBRI Moskow Marsekal Pertama Jatmiko Adi.
Hasil Kunjungan Kenegaraan
Baca juga: Rangkaian Pertemuan Presiden Prabowo dan Vladimir Putin hingga Kesepakatan Kerja Sama
Presiden Prabowo menjalani rangkaian agenda penting yang memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Rusia sekaligus meningkatkan profil Indonesia di panggung global selama dua hari kunjungan kenegaraannya tersebut.
Salah satu agenda utama adalah pertemuan bilateral dengan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Kamis (19/6/2025).
Hubungan strategis Indonesia dan Rusia pada tahun ini genap memasuki 75 tahun hubungan diplomatik. Kedua kepala negara membahas sejumlah isu strategis dan menyaksikan pertukaran nota kesepahaman kerja sama di berbagai bidang, mulai dari pendidikan tinggi, transportasi, hingga investasi.
Baca juga: Diplomasi Bunga, Presiden Prabowo Abadikan Nama Ibu di Anggrek Singapura
Presiden Prabowo juga memenuhi undangan sebagai tamu kehormatan dalam sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang berlangsung, Jumat (20/6/2025).
Forum tersebut dihadiri sejumlah pemimpin dunia dan mengangkat tema “Shared Values: The Foundation of Growth in a Multipolar World”.
Editor : Yasmin Fitrida Diat