Layar Berkembang: Melihat Arsip-Arsip Gresik Movie Bekerja.

mcinews.id

Surabaya, MCI News - ‎Membaca ulang proses kerja kolektif, dan menyadari bahwa arsip tidak selalu hadir sebagai sesuatu yang lampau, ia bisa hidup, bergerak, dan terus tumbuh bersama komunitas yang mencintai tempat tinggalnya. Demikian juga yang dilakukan oleh Gresik Movie. Komunitas film yang berdiri sejak 28 Oktober 2011.

‎Menuju tahun ke-14 berkarya, komunitas film dari Kabupaten Gresik tersebut menggelar pameran Layar Berkembang, sebuah upaya untuk menelusuri kembali perjalanan kolektif Gresik Movie dari perkampungan, alat terbatas, dan layar seadanya. Digelar mulai 14 Juli hingga 14 Agustus 2025 di Loteng Galeri, Sualoka.Hub, Kampung Kemasan, pameran ini menjadi bagian dari refleksi yang tak henti-henti.

‎Layar Berkembang bukan sekadar menghadirkan dokumentasi masa lalu. Ia menawarkan pengalaman membaca arsip sebagai sesuatu yang aktif, dalam menghidupkan ingatan, membuka ruang tafsir, dan menumbuhkan rasa memiliki. Dalam hal ini tak hanya terbatas pada kebendaan, namun juga peristiwa, keterhubungan, proses berkarya, membangun jejaring dan membentuk ekosistem kultural.

‎Di dalamnya terdapat poster film, foto-foto produksi, kumpulan skenario, kaos komunitas, catatan rapat, serta atribut-atribut lain yang pernah mengisi ruang kolektif. Semuanya merekam semangat yang sama, yakni bagaimana film dipilih sebagai cara untuk mencintai kota ini.

Dikuratori oleh Raja Iqbal Islamy, pameran ini juga menunjukkan bahwa kerja komunitas tak pernah selesai. Ia terus berlangsung, berpindah bentuk, dan menyesuaikan diri dengan ruang yang tersedia. Dari satu layar ke layar yang lain, dari satu pemutaran ke diskusi warga, Gresik Movie telah menyadari bahwa komunitas lebih dari sekadar pembuat film, ia adalah pengarsip hidup dari kota yang terus tumbuh.

‎Dalam arsip Gresik Movie sejak dibentuk hingga sekarang, ditemukan setidaknya 150 kolaborator, 120 kegiatan terselenggara, 117 liputan media cetak maupun daring, jurnal, 48 Film yang diproduksi, didukung, maupun berkolaborasi, kemudian 135 video dokumentasi, 80 iklan layanan masyarakat.

‎Selama satu bulan penuh, pengunjung pameran Layar Berkembang tidak hanya diajak melihat, tapi juga terlibat. Akan ada beragam program yang membuka kemungkinan temu dan pertukaran gagasan, di antaranya adalah Workshop kuratorial, Pemutaran film di rooftop Sualoka, Lokakarya Memasak Ide Cerita, Tur dan talkshow bersama kurator, Pertunjukan monolog, Diskusi buku dan Layar tancap bersama warga Kampung Kemasan.

‎Semua program dirancang untuk mengajak publik, terutama warga Gresik, terlibat aktif dalam mengimajinasikan masa depan sebuah kota sebagai ruang tumbuh melalui arsip, film, dan komunitas.

Editor : Fahrizal Arnas

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru