Gunung Kelud Masuk Fase Kedua Pasca Erupsi 2014, Ini Penjelasan PVMBG

author mcinews.id

mcinews.id

Selasa, 11 Feb 2025 20:38 WIB

copy

Gunung Kelud, gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, Jawa Timur memasuki fase kedua setelah letusan pada tahun 2014.

Petugas Pengamat Gunung Kelud dari PVMBG, Khoirul Huda dalam sebuah video di aku media sosial menjelaskan bahwa karakter Gunung Kelud telah mengalami perubahan signifikan dari waktu ke waktu.

Ia menyebutkan bahwa pada tahun 1990, Gunung Kelud memiliki volume air danau kawah sekitar 2.500.000 m³. Namun, situasinya berubah pada tahun 2007 dengan terjadinya erupsi efusif yang memunculkan "Anak Kelud."

Anak gunung tersebut menjadi sumbat yang akhirnya menutup permukaan kawah Gunung Kelud. Sumbatan ini kemudian dihancurkan oleh erupsi dahsyat pada 2014 yang mencapai ketinggian 20 km, jelas Khoirul.

Ia juga mengenang bahwa erupsi tahun 1990 tidak terlalu besar karena keberadaan air danau kawah yang mampu meredam letusan. Sekarang lagi proses, mudah-mudahan banyak pihak membantu mengurangi volume air kawah tersebut, tambahnya.

Mengenai potensi erupsi di masa mendatang, Khoirul meyakini jika erupsi yang akan terjadi nanti tidak sedahsyat tahun 2014. Namun akan mirip seperti model tahun 1990-an. "Insya Allah kondisi tidak seperti tahun 2014. Karakter letusannya mungkin tidak akan terlalu jauh dari model 1990," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa letusan seperti tahun 1990 memiliki ketinggian sekitar 10 km. "Itu nanti mengakibatkan awan panas kolab tidak sampai awan guguran. Jadi meluncur naik ke atas tidak sampai ke atas, tenaganya habis terus menyusut ke bawah," jelasnya.

Menurut Khairul, jangkauan letusannya tergantung dari material erupsi Kelud seberapa banyak, seberapa tinggi erupsinya. Yang pasti kata Khairul, material erupsi akan mengalir di semua lembah yang berhulu di puncak Kelud.

"Jadi kalau pengalaman tahun-tahun 1990 itu sampai dengan 5 km, jaraknya dari kawah. Kalau di daerah sini, daerah barat itu sampai dengan, perkebunan Margomulyo. Kemudian sebelah selatan itu kemarin sampai Gandusari, Blitar. Jadi (dulu) awan panasnya sampai di lahan penduduk," ujarnya.

"Kalau ke utara sampai di Kalinogo, pertemuan Kalinogo ke selatan dikit arah kurang lebih sekitar 4 km, di hulu sungai Konto," tambah Khairul.

Meski begitu, upaya mitigasi tetap diperlukan. Khoirul menegaskan bahwa salah satu cara terbaik untuk mengurangi dampak awan panas adalah dengan menjaga vegetasi dan menanam pohon di sekitar lereng gunung. "Jika ingin aman dari letusan, wajib menanam pohon," tegasnya.

Jika disuruh memilih, Khoirul mengaku memilih erupsi Kelud yang dahsyat seperti 2014 daripada erupsi 2009. Sebab dampaknya tersebar ke seluruh area Jawa.

"Kalau dibilang bahaya untuk area kita, kalau saya suruh milih, milih yang gede, yang ada anak gunung itu, yakni pada 2014, karena material yang dikeluarkan selama kurang lebih sekitar 130 sampai 153 m³. Jika itu mumbul tinggi, dan disebar ke seluruh area Jawa dan otomatis lebih mudah. Tapi jika hanya sekitar 10 km letusan, ya 123 m³, hanya kena Kediri-Blitar," pungkas Khairul.

Untuk diketahui, Gunung Kelud terakhir meletus pada tanggal 13 Februari 2014. Letusan ini terjadi pada malam hari dan sangat dahsyat. Letusan terjadi pada pukul 22.50 WIB. Sementara itu, saat ini per Februari 2025 Gunung Kelud berstatus Level I atau normal.

Editor : WItanto

Berita Terbaru

Gempa M 6,3 Guncang Ekuador sempat Mengeluarkan Peringatan Tsunami

Gempa M 6,3 Guncang Ekuador sempat Mengeluarkan Peringatan Tsunami

Jumat, 25 Apr 2025 21:09 WIB

Jumat, 25 Apr 2025 21:09 WIB

Gempa guncang provinsi perbatasan Esmeraldas, terletak lebih dari 183 mil (296 kilometer) barat laut Quito, Ibu Kota Ekuador.…

Gunung Marapi Meletus, Abu Vulkanik Mengarah ke Tanah Datar dan Payakumbuh

Gunung Marapi Meletus, Abu Vulkanik Mengarah ke Tanah Datar dan Payakumbuh

Jumat, 25 Apr 2025 20:43 WIB

Jumat, 25 Apr 2025 20:43 WIB

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi, Jumat 25 April 2025. Erupsi pertama terjadi pukul 15.13 WIB.…

SMSI Dorong Proses Hukum Dirpem JakTV Dilakukan Akuntabel dan Proporsional

SMSI Dorong Proses Hukum Dirpem JakTV Dilakukan Akuntabel dan Proporsional

Jumat, 25 Apr 2025 18:15 WIB

Jumat, 25 Apr 2025 18:15 WIB

Jakarta, MCI News – Penetapan tersangka dan penahan Direktur Pemberitaan (Dirpem) JakTV Tian Bahtiar dalam kasus yang disebut Kejaksaan Agung sebagai p…

Potensi Liga 4 2024/2025 dan Misi Klub Bledek Biru

Potensi Liga 4 2024/2025 dan Misi Klub Bledek Biru

Jumat, 25 Apr 2025 18:14 WIB

Jumat, 25 Apr 2025 18:14 WIB

Malang, MCI News - Penataan jenjang karir pemain hingga unsur kepelatihan kini semakin mendapat ruang bagi talenta muka baru di persepakbolaan negeri ini.…

Peringati Hari Kartini 2025, IKWI Jatim Gelar Lomba Merangkai Bunga Kebun

Peringati Hari Kartini 2025, IKWI Jatim Gelar Lomba Merangkai Bunga Kebun

Jumat, 25 Apr 2025 17:15 WIB

Jumat, 25 Apr 2025 17:15 WIB

Surabaya, MCI News - Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Jawa Timur menggelar acara Peringatan Hari Kartini 2025 di Gedung Sekretariat PWI Jatim, Jl…

Kemnaker Imbau Masyarakat Waspadai Penipuan Berkedok Program TKM 2025

Kemnaker Imbau Masyarakat Waspadai Penipuan Berkedok Program TKM 2025

Jumat, 25 Apr 2025 16:55 WIB

Jumat, 25 Apr 2025 16:55 WIB

Jakarta, MCI News — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan program Tenaga Kerja …