Jakarta, MCI News - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menegaskan pentingnya penyelesaian perundingan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Chile (IC-CEPA) kepada Duta Besar Republik Chile untuk Indonesia Mario Ignacio Artaza.
Dalam pertemuan kunjungan Artaza di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di Jakarta, Selasa 11 Maret 2925 itu, keduanya memandang penting penyelesaian Indonesia-Chile CEPA untuk kerja sama ekonomi, khususnya di bidang investasi. Keduanya juga membahas perlunya peningkatan sinergi antara pelaku bisnis kedua negara.
Menlu Sugiono turut mendorong penguatan kerja sama di bidang hilirisasi mineral kritis di Indonesia, yang akan sejalan dengan visi Astacita Presiden Prabowo Subianto terkait hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri.
Selain di bidang ekonomi dan perdagangan, Sugiono dan Artaza menyepakati Indonesia dan Chile harus menguatkan kerja sama bilateral di bidang-bidang lainnya, seperti kerja sama kota kembar (sister city), pelatihan angkatan laut, hingga peningkatan interaksi antar-masyarakat kedua negara.
Dubes Artaza menyambut baik tawaran kerja sama tersebut dan mengharapkan kolaborasi lanjutan yang lebih strategis antara kedua negara, karena posisi Indonesia sebagai mitra penting Chile di kawasan Asia.
Dubes juga menyampaikan dukungan kepada Indonesia dalam proses aksesi ke Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, neraca perdagangan Indonesia-Chile mencapai angka US$485,9 juta pada 2023 dan Indonesia mencatatkan surplus perdagangan bilateral sebesar US$139,2 juta.
Nilai ekspor Indonesia ke Chile pada 2023 tercatat sebesar US$312,6 juta, sedangkan nilai impor Indonesia dari Chile mencapai US$173,4 juta pada 2023.
Produk-produk Indonesia yang diekspor Indonesia ke Chile antara lain mineral, tembaga, produk kimia, suku cadang otomotif, suku cadang elektronik, makanan, hingga minyak kelapa sawit.
Editor : Budi Setiawan
