Jepang, MCI News – Maki Takubo baru dua bulan menjabat sebagai Walikota Ito, Prefektur Shizuoka, Jepang. Ia menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya dalam konferensi pers di Balai Kota setempat.
Pengunduran diri Maki Takubo setelah muncul tuduhan ijazah palsu. Dalam pernyataannya, Maki Takubo meminta maaf atas skandal ijazah palsu yang melibatkannya. Perempuan berusia 55 tahun ini mengaku lulusan Universitas Toyo, namun ternyata dirinya dikeluarkan dari kampus.
"Saya menyebabkan ketidaknyamanan karena alasan pribadi," tuturnya, Sabtu (12/7/2025).
Maki Takubo lantas meminta maaf di hadapan sekitar 100 staf yang berkumpul di ruang konferensi pers. Perempuan berbaju putih dipadu blazer warna pink itu berdiri dari tempat duduknya dan membungkukkan badannya sebagai tanda permintaan maaf. Ia cukup lama dalam posisi membungkuk tersebut.
Saat muncul tuduhan ijazah palsu, Maki Takubo masih bersikukuh bahwa dirinya lulus dari kampusnya. Namun, Majelis Kota Ito dengan suara bulat mengesahkan dua resolusi (7/7/2025), yaitu merekomendasikan agar MakinTakubo mundur.
Namun demikian, anggota lainnya menyerukan pembentukan komite investigasi khusus untuk menyelidiki tuduhan bahwa ia sengaja memalsukan informasi tentang latar belakangnya.
Saat didesak tentang ijazah kelulusannya akan diserahkan ke Kejaksaan Umum Distrik Shizuoka, Maki Takubo mengklaim, ia tidak mengingat bagaimana bisa mendapatkan ijazah tersebut.
Maki Takubo berencana untuk menyerahkan surat penjelasan kepada jaksa dalam waktu dua minggu dan akan segera mengundurkan diri. Berdasarkan Undang-Undang Pemilihan Umum setempat, pemilihan walikota akan diadakan dalam waktu 50 hari setelah pengunduran diri pejabat.
Maki Takubo terpilih sebagai Walikota Iyo pada 25 Mei lalu, mengalahkan kandidat petahana.
Editor : Yasmin Fitrida Diat