Surabaya, MCI News – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur akan segera melaksanakan fit and proper test bagi calon pelatih Puslatda Jatim yang diproyeksikan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Uji kelayakan ini akan digelar di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada 28–31 Juli 2025.
Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, mengatakan bahwa kegiatan ini diperlukan untuk mencari pelatih terbaik yang mampu melatih dan membawa atlet-atlet Jawa Timur meraih prestasi tertinggi di ajang PON mendatang. Kegiatan ini akan ditangani oleh tim Diktar KONI Jatim yang bekerja sama dengan Unesa.
KONI Jawa Timur membentuk tim Diktar yang melibatkan guru besar ilmu kepelatihan olahraga dan para praktisi olahraga.
“Unesa memiliki tools, kompetensi, dan metodologi untuk menguji calon pelatih Puslatda ini,” kata Nabil, Jumat (25/7).
Pelatih yang akan mengikuti seleksi ini terdiri atas pelatih eks PON 2024 peraih medali emas dan perak, dua calon pelatih usulan pengprov cabang olahraga, calon pelatih usulan KONI, serta calon pelatih perorangan yang mendaftar dengan bukti prestasi yang pernah dicapai.
Nantinya, akan dipilih pelatih-pelatih terbaik yang akan menangani masing-masing cabang olahraga di Puslatda.
“Jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan cabang olahraga. Yang jelas, tidak lebih banyak dari jumlah atlet,” tuturnya.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam proses persiapan nanti, pelatihan akan diperkuat dengan kehadiran pelatih asing.
Namun, tidak semua cabang olahraga akan diikutkan dalam fit and proper test kali ini. KONI Jatim mengambil kebijakan untuk melaksanakan Puslatda hanya untuk cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON XXII 2028.
Kendati demikian, kebijakan ini belum mencakup semua cabang karena diprioritaskan bagi cabang-cabang olahraga olimpik dan perorangan. Sementara itu, cabang olahraga beregu akan menyusul karena para pemainnya masih berada di klub masing-masing.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim, Dudi Harjantoro, menambahkan bahwa terdapat beberapa kriteria yang akan menjadi fokus penilaian tim penguji.
Pelatih wajib memiliki sertifikasi minimal tingkat nasional, pengalaman melatih yang dibuktikan dengan prestasi, kondisi jasmani dan rohani yang sehat, serta sikap (attitude) yang baik.
“Dan yang paling penting, calon pelatih harus mampu menyusun program latihan jangka pendek, menengah, dan panjang,” pungkas Dudi.
Editor : Fahrizal Arnas