Jakarta, MCI News – Insiden anjloknya rangkaian kereta api (KA) Argo Bromo Anggrek terjadi, Jumat (1/8/2025) pukul 15.47 WIB, di wilayah Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir. Kereta yang anjlok telah dievakuasi. Proses evakuasi rangkaian telah mencapai tahap akhir dengan berhasilnya pengangkatan kereta kelima, yaitu kereta pembangkit, Sabtu (2/8/2025) pukul 07.17 WIB.
Gangguan tersebut mengakibatkan kedua jalur rel di lokasi tidak dapat dilalui, sehingga berdampak pada kelancaran perjalanan kereta api lintas Cirebon–Cikampek.
Tim lapangan dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung telah berkoordinasi langsung dengan PT KAI Daop 3 Cirebon guna mendukung proses evakuasi penumpang dan pemulihan jalur.
Kereta penolong dari Stasiun Cirebon serta beberapa unit bus telah disiapkan guna memfasilitasi mobilisasi penumpang terdampak.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengerahkan crane dari Depo 2 Bandung serta menyediakan bantalan khusus untuk pengangkatan sarana kereta yang terdampak langsung di rel.
Untuk mengurangi dampak keterlambatan terhadap pelanggan, KAI menerapkan pola operasi memutar bagi beberapa kereta api melalui jalur alternatif Cirebon/Tegal–Purwokerto–Kroya–Banjar–Bandung–Cikampek.
KAI menyampaikan permintaan maaf atas gangguan yang terjadi dan menegaskan komitmennya untuk mempercepat proses pemulihan layanan. Penumpang yang terdampak akan mendapatkan kompensasi sesuai dengan ketentuan service recovery yang berlaku.
Editor : Yasmin Fitrida Diat