Blora, MCI News – Kebakaran sumur minyak ilegal di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sudah lebih dari 24 jam.
Kobaran api yang terjadi sejak Minggu (17/8/2025) pukul 11.30 WIB masih menyala hingga Selasa (19/8/2025) pagi. Sudah lebih dari 800 warga terpaksa mengungsi.
Pertamina EP Field Cepu turut serta membantu memadamkan api yang membakar sumur minyak tersebut. Upaya pemadaman api menghadapi kendala serius, yang menyebabkan hingga kini api belum padam.
"Konstruksi sumur yang tidak standar karena tidak memiliki kepala sumur (wellhead) membuat proses mematikan api menjadi sangat sulit," jelas Superintendent HSSE (Health, Safety, Security, and Enviroment) Pertamina EP Field Cepu, Indra Firmanuddin.
"Sementara kami akan melakukan upaya pendinginan area sekitar karena daerah sini cukup panas ya dan juga dekat dengan warga sekitar. Jadi, nanti kita akan menggunakan tanah sebagai media untuk menutup titik sumur ini," sambungnya.
Laporan sementara, tiga orang tewas dalam kejadian itu, yang sebagian besar korban adalah ibu-ibu yang mengambil minyak di sekitar lokasi. Selain ketiga orang tersebut, seorang ibu dan anak balitanya juga menjadi korban dan dirawat di rumah sakit, karena mengalami luka bakar yang sangat serius.
Bupati Blora, Arif Rohman, saat meninjau kebakaran sumur minyak itu mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Plt. Dirjen Migas, SKK Migas, hingga Gubernur Jawa Tengah untuk menangani kebakaran sumur minyak di wilayahnya.
Bupati juga mengingatkan warga agar aktivitas sumur minyak yang dikelola tersebut bisa dihentikan sementara.
"Lahan ini lahan warga lahan masyarakat, belum legal. Agar masyarakat bisa menahan diri, mengurus izinnya dulu nanti kalau sudah baru operasi sudah ada syarat-syaratnya. Kita juga menyayangkan karena lokasinya ada di belakang rumah. Harus memperhatikan keamanan safety dan lainnya," ujar bupati didampingi wakil bupati dan jajarannya.
"Di Permen (ESDM) 14 tentang sumur minyak rakyat sudah diatur syarat-syaratnya," imbuhnya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal insiden terbakarnya sumur minyak tersebut. Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia menjelasakan, sumur minyak yang meledak itu adalah milik masyarakat, bukan di bawah naungan BUMD atau koperasi atau UMKM.
"Kami mengucapkan prihatin dan berduka atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ledakan tersebut. Ini jadi perhatian kita semua bahwa pentinganya untuk membenahi tata kelola sumur masyarakat dengan baik," terangnya dalam keterangan resmi ke awak media, Selasa (19/8/2025).
Editor : Yasmin Fitrida Diat