Probolinggo, MCI News - Mahasiswa Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya yang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Temenggungan, Kecamatan Krejangan, Kabupaten Probolinggo, memperkenalkan sistem pembayaran digital kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat, Selasa (19/8/2025).
Langkah ini dilakukan untuk mendorong transformasi digital di lingkungan UMKM desa yang masih didominasi transaksi tunai.
Melalui pendekatan edukatif, mahasiswa mengenalkan QRIS serta aplikasi pembayaran seperti BRI Link, BCA Mobile, dan Gopay sebagai solusi efisiensi transaksi dan perluasan akses pasar.
Salah satu UMKM yang lebih dulu menerapkan sistem ini adalah toko kelontong milik Mahmudi. Ia menjadi pelaku usaha pertama di desa tersebut yang menggunakan BRI Link untuk menerima pembayaran digital.
“Sebelumnya semua serba tunai, tapi sekarang pelanggan bisa bayar lewat QRIS. Saya rasa ini lebih aman dan cepat,” ujar Mahmudi.
Dosen Pembimbing Lapangan, Slow Ahmadi Neja, S.I.Kom., M.I.Kom., menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari misi pengabdian mahasiswa kepada masyarakat berbasis kebutuhan lokal dan arah perkembangan zaman.
“Kami ingin mahasiswa hadir tidak hanya secara fisik, tapi juga membawa perubahan nyata. Digitalisasi UMKM menjadi salah satu fokus karena langsung menyentuh sektor ekonomi warga,” ujarnya.
Di warung Mie Ayam dan Bakso Bang Opexz, mahasiswa juga mengenalkan konsep aplikasi makanan online, yang diharapkan dapat menarik konsumen lebih luas dan meningkatkan omzet harian.
Kepala Desa Temenggungan, Moch. Iqbal Ali Warsa, menyambut baik inisiatif para mahasiswa. Ia berharap transformasi digital yang dimulai dari UMKM ini dapat merambat ke sektor lainnya.
“Program seperti ini sangat positif. Mahasiswa mampu membaca kebutuhan warga dan hadir dengan solusi. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan memberi dampak jangka panjang,” ujarnya.
Upaya digitalisasi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi UMKM desa untuk lebih kompetitif dan adaptif terhadap perubahan teknologi, khususnya di era transaksi nontunai yang terus berkembang.
Editor : Yasmin Fitrida Diat