Surabaya, MCI News - Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin, (25/8/2025) dipenuhi hiruk pikuk aktivitas seperti biasa, namun ada aura berbeda yang menyelimuti area keberangkatan kapal. Di tengah keramaian, empat sosok pejuang tampak tegar dan penuh semangat. Mereka adalah Tim Ekspedisi Ujung Negeri dari Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI), yang akan memulai perjalanan panjang menembus laut lepas menuju Kalimantan Utara.
Perpisahan Penuh Haru dan Harapan
Tim yang beranggotakan empat orang Andi Yuwono sebagai Ketua Tim, Deden dari Bekasi (Anggota), M Vindika Danang dari Blitar (Anggota) dan M Khabi dari Blitar (Anggota). Mereka adalah perwakilan ASIDEWI yang ditugaskan dalam misi mulia ini.
Misi yang mereka emban bukanlah sekadar perjalanan biasa. Ini adalah “Ekspedisi Ujung Negeri,” sebuah program yang bertujuan untuk menjelajahi dan mendata potensi serta pendampingan Desa Wisata di pelosok Indonesia.
Tepat pada hari Senin, (25/8/2025) tepat pukul 22.00 WIB, momen bersejarah itu dimulai. Titik awal perjalanan adalah Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia. Di bawah sinar rembulan langit Surabaya, tim menginjakan kaki di kapal yang akan menjadi “Rumah” mereka selama Satu hari dua malam ke depan.
Tujuan utama ekspedisi ini adalah untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan mempromosikan potensi pariwisata yang tersembunyi di Desa-desa pelosok Kalimantan Utara. Mereka membawa misi untuk menggerakkan perekonomian lokal dan memberdayakan masyarakat melalui sektor Pariwisata.
Mulai Berlayar Bersama KM Dharma Kencana V (lima)
Kapal yang membawa tim adalah Kapal Motor (KM) Dharma Kencana V (lima), sebuah kapal besar berwarna dominan putih dengan lambung berwarna biru. Di dalamnya, fasilitas yang memadai telah disiapkan untuk para penumpang. Tawa, percakapan, dan kehangatan menyelimuti tim ini. Mereka berbagi mimpi, harapan, dan sedikit kegugupan yang wajar sebelum memulai petualangan besar.
Kapal perlahan bergerak meninggalkan dermaga. Pemandangan kota Surabaya yang perlahan mengecil menjadi latar belakang perpisahan.
“Ini bukan hanya tentang perjalanan, tapi tentang membawa semangat Desa-desa di seluruh Indonesia untuk saudara pejuang Desa Wisata di perbatasan Indonesia-Malaysia,” ujar Andi Yuwono.
Dengan mata berkaca-kaca namun penuh keyakinan. Khabib dan Vindika Danang, yang juga merasakan hal yang sama, kompak mengangguk. Sementara Deden, yang dikenal humoris, melontarkan candaan untuk mencairkan suasana.
Mereka menyadari bahwa perjalanan ini akan penuh tantangan, namun semangat kebersamaan dan tekad kuat untuk memajukan Desa Wisata di Indonesia menjadi bahan bakar utama. Mereka bukan hanya berlayar, tetapi juga mengusung harapan ribuan masyarakat Desa.
Editor : Yasmin Fitrida Diat