Sidoarjo, MCI News – Bandara Internasional Juanda melaksanakan Airport Emergency Exercise, hari ini, Rabu (27/8/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen bandara dalam memastikan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi situasi darurat, khususnya kecelakaan pesawat udara, sesuai ketentuan International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
Dalam skenario latihan, sebuah pesawat Udara Air tipe Boeing 737-300 dengan nomor penerbangan UDA001 rute Surabaya–Kuala Lumpur mengalami bird strike sesaat setelah lepas landas. Kejadian tersebut menyebabkan engine nomor dua mati dan memaksa pilot untuk kembali ke Bandara Internasional Juanda atau RTB (Return to Base).
Namun pada jarak 6 nautical mile dari runway mengalami kegagalan kedua mesin (dual engine failure) dan akhirnya jatuh di area sektor H6. Tim Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) yang sudah siaga segera menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan pemadaman api dan evakuasi penumpang.
Sesuai prosedur, Emergency Operation Center (EOC) diaktifkan dan seluruh unsur komite penanggulangan keadaan darurat, Dari hasil simulasi, penumpang yang berhasil dievakuasi terdiri dari 54 orang cedera berat, 81 orang cedera sedang, 135 orang cedera ringan dan 90 orang meninggal dunia.
General Manager Bandara Internasional Juanda, Muhammad Tohir menyampaikan, latihan ini bertujuan menguji kecepatan respons, koordinasi, dan efektivitas penanganan darurat oleh seluruh unsur yang terlibat.
“Keselamatan penerbangan adalah prioritas utama. Latihan ini dilakukan guna memastikan bahwa jika keadaan darurat sungguhan terjadi, semua pihak telah memiliki prosedur dan keterampilan yang mumpuni untuk melindungi keselamatan penumpang dan awak pesawat,” ujarnya.
Menurut Tohir, exercise ini tidak hanya aircraft accident exercise namun terdapat dua exercise lainnya. “Exercise ini disimulasikan disimulasikan dalam 3 (tiga) rangkaian latihan skala penuh atau full scale yaitu aircraft accident exercise, airport security exercise, dan fire building exercise. Untuk fire building diskenariokan akan ada kebakaran gedung di area komersial T2,” pungkasnya.
Sementara itu, untuk airport security exercise akan bekerjasama dengan Puspenerbal dan Lanudal Juanda pelaksanaannya. “Nantinya akan ada simulasi penanganan terorisme dan bom bekerjasama dengan Lanudal dan Jihandak TNI AL Juanda. Semua rangkaian latihan ini memang melibatkan beberapa stakeholder," jelasnya.
"Untuk itu kami berterima kasih kepada stakeholder yang terlibat terutama kepada Jajaran Puspenerbal dan Lanudal Juanda, Tim Salvage Lanudal Juanda, Tim Sathanlan Lanudal Juanda, Basarnas, Otban Wilayah III, Airnav Surabaya, BBKK Surabaya, Imigrasi, Maskapai dan RS terdekat wilayah Sidoarjo dan Surabaya yang ikut berperan aktif dalam latihan ini,” terang Tohir.
Sebagai salah satu bandara dengan trafik terpadat di Indonesia, Bandara Internasional Juanda harus senantiasa siap memberikan pelayanan yang optimal dan kegiatan ini telah dirancang sedemikian mungkin untuk tidak menganggu jalannya pelayanan dibandara.
“Dalam pelaksanaan kegiatan ini kami memohon maaf apabila menganggu kenyamanan para penggua jasa. Kemudian untuk kegoatan Airport Emergency Exercise juga telah kami komunikasikan dengan stakeholder terutama maskapai dengan penerbitan NOTAM bahwa di area sisi udara atau pada 300 meter sisi barat Runway 10 kami melaksanakan pemadaman mock up pesawat Udara Air yang disimulasikan mengalami pendaratan darurat dan engine-nya terbakar," jelas Tohir.
Dia juga menambahkann, dalam bisnis kebandarudaraan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama yang bersifat mandatori dan menjadi perhatian ekstra karena menyangkut keselamatan jiwa manusia.
“Mengapa kegiatan ini perlu dilakukan, karena untuk menguji fungsi koordinasi, komunikasi serta komando antarunit dan instansi sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara atau Airport Emergency Plan Document dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Programme Document,” pungkasnya.
Editor : Yasmin Fitrida Diat