Bali, MCI News - Acara KTT G20 yang telah dilaksanakan pada 2023 di Bali memicu masalah berupa penutupan akses jalan masyarakat. Bupati Badung Adi Arnawa mengatakan, masalah tersebut terjadi ketika dari pihak pemerintah pusat memutuskan area GWK menjadi tempat gala dinner untuk peserta G20.
Di samping penutupan jalan tersebut, Adi Arnawa menyebut ada beberapa fasilitas umum yang perlu ditinjau ulang setelah ada laporan dari tim yang telah turun langsung ke lokasi.
"Ada beberapa infrastruktur disana yang perlu ada perbaikan. Kalau itu tidak menjadi aset, kita tidak bisa memperbaiki. Maka dari itu diserahkan GWK kepada kita untuk bisa kita kerjakan dan kondisi bisa seperti yang sekarang," ujar bupati kepada wartawan, Senin (29/9/2025).
"Masalah setelah itu ada diserahkan kepada kita. Ternyata dalam penyerahan, ada sebagian wilayah daripada wilayah itu masih milik GWK," imbuhnya.
Bupati Badung Adi Arnawa.
Adi Arnawa akan melakukan diskusi langsung dengan pihak GWK agar permasalahan tembok yang menghalangi akses masyarakat bisa terselesaikan dengan cepat.
Meskipun tidak tahu pasti apakah pihak GWK memberi respons baik, Adi Arnawa tetap optimis bahwa nanti pihak GWK akan memberi tanggapan yang baik.
"Siapa tahu ketemu bupati, apalagi ketemu wakil bupati yang gede ini kan jadi berfikir mereka 'oh oke lah, kita berikan' gitu lho," ujarnya.
Ketua DPRD Badung Gusti Anom saat wawancara usai pelantikan PPPK & PNS Tahap II
Sementara itu, Ketua DPRD Badung Gusti Anom mengungkap beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada Bupati Badung dan pihak GWK untuk penyelesaian masalah yang saat ini berlangsung.
"Tentu meminta Bapak Bupati untuk segera menindaklanjuti masalah ini dengan cara komunikatif. Yang kedua, bahwa kami memohon kepada pihak GWK agar keinginan masyarakat juga diperhatikan, karena investasi itu tidak bisa yang namanya interaksi sosial," ungkapnya.
"Apabila diperlukan langkah untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak Pemprov, ayo kita lakukan," tutupnya.
Editor : Yasmin Fitrida Diat