Surabaya, MCI News – Praktik prostitusi diduga kembali terjadi di bekas lokalisasi Moroseneng, Sememi, Benowo, Surabaya. Lokasi esek-esek ini sudah resmi ditutup sejak 2015 silam. Dugaan praktik prostitusi aktif lagi membuat warga sekitar resah. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Surabaya.
Walikota Eri Cahyadi ketika disinggung mengenai masalah tersebut menjelaskan bahwa pengawasan masalah ini merupakan kolaborasi dengan pihak terkait.
“Itu kan kerja sama dengan kita. Jadi kita sampaikan kita sudah melakukan beberapa hari yang lalu terkait dengan pengamanan. Kita melibatkan Polri, Satpol PP, dan melibatkan TNI. Karena apa? Di situ tempatnya tertutup, dan terkunci dari dalam. Jadi kalau dari luar kelihatan tidak ada giat,” ujar Eri Cahyadi ketika ditemui usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Jalan Yos Sudarso No. 18-22, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Senin (13/10/2025).
Selama dua pekan belakangan ini dilakukan penjagaan di eks lokalisasi Moroseneng oleh aparat TNI, Polri, dan Satpol PP. “Saran dari Kapolrestabes Surabaya, TNI, dan Dandim agar didirikan posko di tengah-tengah. Jadi lebih mudah dalam pengawasan. Ketika ada kegiatan di dalam rumah yang tidak terlihat, karena terkunci dari dalam, dan ada warga atau orang yang keluar rumah dari dalam, dipastikan dirumah tersebut ada kegiatan prostitusi, sehingga lebih mudah dilakukan tindakan,” tegas Eri Cahyadi.
Mencuatnya kasus ditangkapnya dua orang yang terduga mucikari di eks lokalisasai Moroseneng menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kota Surabaya untuk Surabaya bebas prostitusi.
Editor : Yasmin Fitrida Diat