Gempa Dahsyat Myanmar Robohkan Gedung Pencakar Langit di Thailand

mcinews.id
Sebuah gedung berlantai 29 di Thailand roboh diguncang gempa dahsyat di Myanmar. (Foto: Youtube)

Thailand, MCI News - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 mengguncang wilayah Myanmar bagian tengah pada Jumat, 28 Maret 2025 waktu setempat. Guncangan akibat gempa kuat ini juga dirasakan di Thailand dan China yang berbatasan dengan negara tersebut.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), seperti dilansir AFP melaporkan, pusat gempa bumi berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut Kota Sagaing. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Myanmar Lampaui 3.000 Orang

Gempa dahsyar ini mengguncang wilayah Myanmar pada pukul 12.50 waktu setempat. Laporan jurnalis AFP yang ada di Naypyitaw, ibu kota Myanmar, menyebut ruas jalanan setempat tertekuk akibat gempa kuat tersebut, dengan langit-langit ruangan berjatuhan.

Guncangan akibat gempa ini juga terasa di seluruh wilayah Thailand bagian utara, dan hingga ke ibu kota Bangkok. Kepanikan dilaporkan sempat terjadi di kawasan ramai Bangkok, dengan orang-orang panik berlarian ke jalanan saat gedung-gedung berguncang.

Sejumlah layanan kereta metro dan kereta ringan di Bangkok dihentikan sementara imbas gempa ini.

Tidak hanya di Thailand, guncangan gempa juga terasa di area Provinsi Yunnan, China bagian barat daya. Laporan badan gempa Beijing mencatat guncangan yang dirasakan berkekuatan Magnitudo 7,7.

Salah satu dampaknya adalah robohnya sebuah gedung pencakar langit setinggi 29 lantai yang masih dalam tahap konstruksi di Distrik Chatuchak. Gedung ini merupakan Kantor Audit Negara Kerajaan Thailand yang mulai dibangun pada 15 Januari 2021.

Sebuah unggahan di akun X @eric_sayompoo mengungkapkan bahwa gedung yang runtuh tersebut merupakan proyek konstruksi milik Kantor Auditor Jendral Thailand.

Baca juga: 700 Muslim Dilaporkan Tewas Akibat Gempa Myanmar

Ia menyoroti bahwa seharusnya pasca peristiwa ini diadakan pemeriksaan lebih lanjut terhadap standar konstruksi karena struktur bangunan sudah mencapai lantai atas, sehingga kecil kemungkinan gedung tersebut bisa roboh begitu saja.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa proyek konstruksi yang memiliki 29 lantai dengan 3 lantai aula konferensi dan 7 lantai gedung parkir ini dibangun dengan anggaran sebesar 2,136 juta baht dan pengerjaanya diawasi oleh ITD-CREC Joint Venture.

Proyek ini juga merupakan proyek yang seharusnya menjadi proyek percontohan yang bergabung dalam program Integrity Pact, sebuah inisiatif untuk menunjukkan komitmen dalam mencegah serta menindak korupsi secara nyata.

Postingan ini memicu berbagai tanggapan dari warga Thailand salah satunya berasal dari akun @u19loveyou. “Menurut Peraturan Menteri No. 129 Tahun 2007 meningkatkan penegakan hukum terhadap bangunan yang tingginya lebih dari 15 meter di Bangkok dan sekitarnya. Bangunan tersebut seharusnya tahan gempa,” @u19loveyou.

Baca juga: Bantuan Kemanusiaan Indonesia ke Myanmar untuk Korban Gempa

Cuitan dari akun lain dengan nama @redcard004 mengungkapkan bahwa gedung tersebut belum 100% selesai. Komentar tersebut dibalas oleh pengguna @Godrealmmm3.

"Saya yakin Anda tahu. Struktur utama bangunan sudah selesai. Pilar-pilar sudah selesai. Tiang pancang sudah ditancapkan. Karena sudah selesai sampai lantai terakhir. Bangunan itu runtuh saat dihantam gempa bumi di tempat yang jauh. Saya kira ini benar-benar bertentangan dengan spesifikasi. Baik baja maupun semennya,” ujarnya.

Dalam peristiwa ini diperkirakan ada puluhan pekerja yang menjadi korban yang tertimbun bersama runtuhan bangunan lainnya. Namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah Thailand.

Editor : WItanto

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru