Jakarta, MCI News - Cara membagikan tunjangan hari raya atau THR yang viral karena tak biasa, selalu diikuti oleh pengguna media sosial lainnya. Tahun ini, trennya adalah membagikan THR sembari joget-joget. Videonya selalu muncul di halaman awal media sosial alias FYP (for you page).
Di sisi lain, marak video yang memperlihatkan orang yang disebut berpakaian mirip Yahudi melakukan tarian senada seketika viral di media sosial. Banyak netizen yang mengaitkan joget-joget tersebut berasal dari kaum Yahudi. Benarkah demikian?
Baca juga: 1.000 Seniman dan 148 Juru Pelihara Cagar Budaya Jatim Terima Tunjangan Kehormatan
Pendakwah Ustaz Abu Bakar Al Akhdhory mengingatkan, agar muslim tidak langsung ikut-ikutan tentang tren yang hangat di media sosial. Ia menyoroti joget-joget bagi THR yang menurutnya tidak selaras dengan ajaran Islam.
“Joget-joget untuk THR ternyata tarian yang biasa dilakukan Yahoodi! (Kalaupun bukan khas mereka, namun musik dan joget-jogetnya tetap mungkar),” tulisnya dikutip dari Instagram @abubakar_alakhdhory.
“Subhanallah. Yang kami sayangkan tentunya dari seorang muslim dan muslimah diriingi dengan musik, ya walaupun hanya sekadar konten, maka THR tidak masalah, berbagi hadiah tidak masalah. Hanya saja jangan sampai dicemari dengan bumbu-bumbu dosa. Semoga Allah SWT memberikan taufik kepada muslimin dan muslimat,” tuturnya.
Ustaz Abu Bakar memohon maaf, jika apa yang ia sampaikan menyinggung banyak orang, terlebih bagi para kreator konten yang sering memanfaatkan tren untuk meningkatkan engagement.
Baca juga: Menaker: Bonus Hari Raya Beda dengan THR
“Maaf, jika ada yang tersinggung. Memang niat dakwah itu ‘menyinggung’ tapi tentu dengan niatan kebaikan. Semoga Allah jauhkan kita dari keburukan, Allah mudahkan dalam kebaikan,” tandasnya.
Pendapat Lain soal Asal Tarian
Tarian ala bagi THR disebut dilakukan di sebuah pernikahan Israel oleh para pria Chassidic. “(Chassidic) semacam aliran Hasid Yahudi, dalam Yudaisme Ortodoks menekankan pendekatan spiritual terhadap kehidupan Yahudi, dengan penganut yang dikenal sebagai Hasidim atau Chassidim,” demikian keterangannya.
Baca juga: Wamenag Dukung Budaya Saling Memberi Saat Lebaran, Tolak Aksi Paksa Minta THR
Tarian tersebut dilakukan dalam formasi barisan tradisional yang disebut Honga, tetapi langkah yang mereka lakukan disebut Bunny Hop. Tarian ini disebut berasal dari Balboa High School di San Francisco sekitar tahun 1952.
Ada juga yang menyebut tarian tersebut berasal dari Finlandia, yakni Jenkka. Ini merupakan versi lokal dari tarian populer abad ke-19, 'Scottish', yang serupa dengan formasi peserta tarian yang berbaris Letkajennkka. Tarian ini disebut muncul pada 1960-an.
Tarian ini dilakukan pada satu baris dengan tangan di pinggang atau bahu penari di paling depan. penari juga bisa ditarikan berpasangan dengan mengganti lompatan maju pertama dengan lompatan ke kanan, lompatan mundur dengan kekiri, dan tiga lompatan maju dengan tiga lompatan ke kiri yang memutar.
Editor : Yama Yasmina