Surabaya, MCI News - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan kondisi ekonomi di provinsi yang dipimpinnya kondusif dan terjaga baik. Hal itu dibuktikan dari rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi Provinsi Jatim terjaga 0,93% secara month to month (m-to-m) periode April 2025. Angka ini adalah angka inflasi terendah se-Pulau Jawa.
“Alhamdulilah, inflasi Jatim terjaga selama Idul Fitri kemarin. Ini merupakan prestasi kerja kita bersama, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” kata Khofifah di Surabaya, Senin 5 Mei 2025.
Baca juga: Deflasi, Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang Menurun
Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh stakeholders yang telah bekerja keras memerlambat kenaikan harga pangan pada April, mengingat periode itu bertepatan dengan usai ramadan dan Idulfitri. Beberapa komoditas seperti cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, serta cabai merah, disebutkan menjadi penahan inflasi pada April 2025.
Dari data BPS, inflasi di Jatim dipicu tarif listrik yang menyumbang inflasi sebesar 0,99%, yang dipicu berakhirnya diskon tarif listrik dari pemerintah sejak 28 Februari 2025. Selanjutnya ada emas perhiasan yang mengalami inflasi sebesar 0,20%. Lalu angkutan udara inflasi 0,08%, dan bawang merah naik 0,03%, serta kelapa turut menyumbang inflasi 0,03%.
Sementara untuk provinsi yang mengalami inflasi tertinggi pada periode April adalah Yogyakarta sebesar 1,67%, disusul Jakarta 1,44%, Jateng 1,38%, Banten 1,29n Jabar 1,01%.
“Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya untuk mengontrol inflasi selama Lebaran, termasuk meningkatkan produksi dan distribusi barang kebutuhan pokok, serta melakukan pengawasan harga. Bahkan atas kerja keras kita bersama ini, inflasi kita lebih rendah dari nasional yakni 1,17%,” kata Khofifah.
Selain inflasi, nilai ekspor Jatim juga bergerak positif. Data BPS menunjukkan, Jatim menjadi provinsi kedua dengan jumlah ekpor tertinggi mencapai 6.134,9.
“Nilai ekspor kita juga naik 0,10% pada Maret dibandingkan Februari 2025. Begitu juga impor Jatim pada periode yang sama naik 3,28%,” katanya.
Kondisi serupa juga terjadi pada sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Januari-Maret 2025 sebanyak 56.971 orang. Angka itu menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan kunjungan wisman terbanyak se-pulau Jawa.
“Alhamdulillah, pariwisata kita juga menunjukan tren positif. Karena Jatim menjadi destinasi wisata dengan kunjungan wisman terbanyak se-pulau Jawa. Ini merupakan kerja keras kita bersama,” ucapnya.
Dengan adanya capaian-capaian tersebut, ia berharap sinergi dan kolaborasi terus ditingkatkan, sehingga semangat Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara dapat terwujud.
“Kami berharap, prestasi ini menjadi mementum untuk bersinergi bersama membangun Jatim jaya luar biasa menuju Gerbang Baru Nusantara,” pungkasnya.
Editor : Budi Setiawan