Surabaya, MCI News – Memeringati Hari Thalasemia Sedunia yang bertepatan, hari ini, Kamis 8 Mei 2025, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) Surabaya mendukung penuh pengobatan penderita thalasemia. Sebagai informasi, thalasemia adalah penyakit kelainan genetik yang mengganggu produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
“Tahun ini, Hari Thalasemia Sedunia diperingati dengan tema 'Bersama untuk Thalasemi: Menyatukan Komunitas, Memprioritaskan Pasien'," ujar Ketua Umum Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI) Cabang Jawa Timur Pradana Zaky Romadhon, dr., SpPD, K-HOM, saat merayakan Hari Thalasemia Sedunia di Grand City Mall, Kota Surabaya.
Baca juga: Siti Romlah Perjuangkan Pengobatan Penderita Thalassemia
"Memberikan informasi kepada masyarakat umum bahwa kita harus peduli, memberikan kekuatan, semangat, kepada semua pasien thalassemia dan meningkatkan pelayanan kesehatan, khususnya pada pasien thalasemia," kata Zaky.
Menurutnya, ada dua harapan kepada pemerintah untuk pasien thalasemia yaitu, ia harus rutin dalam transfusi darah, sehingga selalu tersedia stok darah dan selalu tersedianya obat kelasi besi di seluruh Indonesia, khususnya rumah sakit yang melayani pasien thalasemia.
Baca juga: Era Efisiensi, RS Unair Siap Berkolaborasi dengan RS UI dan RSA UGM
"Pasien thalasemia selalu transfusi darah, sehingga dibutuhkan obat kelasi besi tersebut sebagai pengikat besi dalam darah," ujarnya menjelaskan.
Thalasemia, lanjut Zaky, adalah penyakit kelainan darah yang sifatnya genetik atau menurun. Tubuh dari penderita thalasemia tidak bisa memroduksi hemoglobin (Hb) dalam jumlah yang cukup akibat faktor genetik, sehingga Hb-nya rendah. Dikarenakan Hb yang sedikit, pasien memerlukan transfusi darah untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan menuju ke angka yang normal. Selain itu, orang tua, bapak atau ibu penderita thalasemia pembawa sifat thalasemia, sehingga turun ke anak.
Baca juga: RSUA Surabaya Ikat Kerja Sama Riset dengan Universitas Jepang
"Indikasi dari penderita thalasemia adalah lemah, letih, lesu. Jika Hb rendah, enderita akan sesak jika beraktivitas lebih," imbuhnya.
Zaky berharap, untuk meminimalisir thalasemia, pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, sebaiknya melakukan pemeriksaan thalasemia, sehingga tidak tertular dan nantinya jika mempunya anak, juga tidak menurunkan penyakit tersebut.
Editor : Yama Yasmina