Bojonegoro, MCI News - Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi di daerah berjulukan Kota Ledre ini. Salah satunya, Kayangan Api. Api abadi ini terletak di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan di destinasi wisata ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menggelar "Peningkatan Tata Kelola Destinasi Pariwisata Gerakan Wisata Bersih bagi Masyarakat Sekitar Destinasi Wisata Kayangan Api", Rabu, (4/6/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari, Kabid Destinasi Pariwisata Disbudpar Jatim, Susiati, Camat Ngasem Iwan Sopian, Kades Sendangharjo Yuskaryanto, dan beberapa undangan lainnya. Acara dibuka dengan penampilan tari kembang kayang yang artinya selamat datang.
Juru kunci Kayangan Api menerangkan, di area yang dijaganya tersebut terdapat area yang dipercaya sebagai petilasan Ki Kriyakusumo, yang merupakan nama samaran dari Empu Supagati. "Beliau juga dikenal sebagai seorang pembuat keris di zaman Majapahit. Di kawasan Kayangan Api inilah beliau melakukan pertapaan sambil menekuni profesi beliau sebagai pembuat keris," terang Parlan.
"Hingga saat ini tempat ini masih digunakan oleh beberapa masyarakat yang melakukan meditasi di kawasan Kayangan Api," sambung Parlan.
Ia menambahkan, fenomena alam yang terjadi di tempat ini seperti ketenangan alam sekitar dan kehadiran sumber air yang konstan menciptakan suasana yang kondusif untuk meditasi.
"Tempat ini terletak di tengah hutan jauh dari keramaian sehingga memberikan pengalaman yang menenangkan," ungkapnya.
Api abadi merupakan salah satu manifestasi geologis yang unik, di mana gas bumi yang keluar dari rekahan batuan terbakar secara alami. Fenomena ini disebabkan oleh adanya gas metana yang terperangkap dalam formasi batuan formasi lidah, yang terbakar saat kotak dengan oksigen, sehingga menciptakan api yang tak pernah padam sepanjang tahun. Fenomena api abadi ini sudah berlangsung selama ratusan tahun, dan tidak pernah padam menjadikannya salah satu fenomena geologi yang langka di dunia.
"Kayangan Api mempunyai destinasi yang bagus tetapi jika tidak dibersihkan atau tidak dirawat maka wisatawan akan enggan untuk mengunjungi. Terima kasih atas kehadirannya Bapak dan Ibu sekalian karena dengan kehadiran bapak ibu ikut serta dalam pelestarian budaya-budaya lokal yang ada di Bojonegoro," jelas Kadisbudpar Evy dalam sambutan agenda Peningkatan Tata Kelola Destinasi Wisata.
Kepala Desa Sendangharjo, Yuskaryanto menambahkan, acara sedekah bumi sering dilakukan oleh desa setempat, seperti ruwatan massal Kabupaten Bojonegoro, Hari Jadi Bojonegoro atas melimpahnya hasil panen.
"Untuk sedekah bumi selalu diadakan setahun sekali di bulan Suro, setiap hari Jumat Pahing Kalender Jawa," terang Yuskaryanto.
"Wisata Kayangan Api ini adalah wisata edukasi, diharapkan banyak wisatawan yang belajar tentang sejarah kuno, bagaimana budaya muncul, Empu membuat keris, dan segala yang ada di wisata kayangan api ini ada," sambung Evy.
Ia menambahkan, ada produk UMKM yang unik, seperti girut yakni tanaman semak semusim, yang diolah menjadi keripik.
Evy mengharapkan, destinasi wisata Kayangan Api dapat tumbuh berkembang, sehingga menjadikan ekonomi lebih bagi masyarakat sekitar akibat wisatawan yang berkunjung.
Evy juga berterimakasih kepada media yang ikut membantu mempromosikan wisata Kayangan Api agar lebih dikenal kepada masyarakat luas.
Editor : Yasmin Fitrida Diat