Ranjau Paku di Lautan Pasir Bromo, Ban Jip dan Motor Wisatawan Jadi Korban

mcinews.id
Sejumlah ranjau paku ditemukan di kawasan Lautan Pasir (Kaldera) Gunung Bromo. (Foto: Tangkapan layar video)

Bromo, MCI News - Ranjau paku disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab di lautan pasir (Kaldera) Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Sejumlah ban jip wisata dan motor wisatawan menjadi korban ranjau paku tersebut.

Video yang menayangkan ranjau paku di area Lautan Pasir Bromo beredar luas di media sosial. Ranjau paku ini telah memakan korban ban-ban jip wisata dan motor wisatawan.

Baca juga: Tanggapan TNBTS soal Sopir Jip Protes Sistem Online Masuk Bromo, Wisatawan Gagal Melihat Sunset

Dalam video itu ditunjukkan, ranjau paku itu berupa paku panjang, yang ditancapkan pada alas kayu yang dipotong kecil-kecil. Benda itu ditanam di dalam pasir dengan ujung paku berada di atas permukaan pasir.

Beredarnya ranjau paku di kawasan Bromo dikeluhkan para pelaku jasa wisata. Sebab aktivitas mereka terganggu ranjau paku tersebut.

Pemilik jip wisata mengatakan, penemuan ranjau paku di area Kaldera Bromo baru kali terjadi. Mirisnya kasus itu terjadi menjelang Yadnya Kasada di kawasan Gunung Bromo.

Baca juga: Khofifah Optimistis Jembatan Kaca Seruni Point Bromo Perkuat Pariwisata Jatim

Seperti diketahui, puncak Yadnya Kasada digelar Rabu, 11 Juni 2025 malam hingga Kamis, 12 Juni 2025 dini hari.

"Siapa pun yang memasang ranjau paku ini, perbuatannya jahat. Harus diusut tuntas," ceplosnya, Senin, 9 Juni 2025.

Hal senada disampaikan pelaku jasa wisata lainnya. Ia mengaku, khawatir dengan keberadaan ranjau paku itu. "Akibat ranjau paku ini, sopir jip wisata langsung dikomplain para wisatawan," imbuhnya.

Baca juga: Viral 59 Titik Ladang Ganja di Kawasan Bromo, Begini Penjelasan BB TNTS

Sementara itu Kasi Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Hendra Wisantara mengatakan, pihaknya tengah mendalami isi video yang menayangkan ranjau paku di kawasan Laut Pasir Bromo.

"Kami sedang mendalami isi video itu untuk mencari kebenarannya. Sehingga kami saat ini belum bisa berkomentar banyak," ujarnya.

Editor : Yasmin Fitrida Diat

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru