Surabaya, MCI News - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dan Pj. Gubernur Daerah Khusus Jakarta Teguh Setyabudi bersepakat menaikkan pola kerjasama di pelbagai bidang. Kedua gubernur melakukan penandatanganan Adendum Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemprov DK Jakarta di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (31/1/2025).
Penandatanganan Adendum Kesepakatan Bersama tersebut tertuang melalui surat No. 100.3.7.1/17/KSB/011.3/2025 tertanggal 31 Januari 2025 yang bertujuan untuk menguati sinergi kedua provinsi di berbagai bidang yang sebelumnya telah terjalin dengan baik. Kerja sama Pemprov Jatim dan DK Jakarta telah terjalin sejak 3 Juni 2021 dan akan berakhir pada 3 Juni 2026.
"Pertemuan hari ini merupakan bentuk upaya nyata untuk menguatkan sinergiprogram kerja sama di berbagai bidang antara Pemprov Jatim dan DK Jakarta. Ini sangat penting, karena kerja sama antar daerah menjadi kunci untuk mengendalikan inflasi. Semoga pertemuan ini bisa berakhir positif bagi kedua provinsi," ujar Adhy Karyono seusai penandatangan kesepakatan.
Dia menyebut, kerja sama akan terus dikembangkan seiring dengan kebutuhan antara kedua daerah. Karena itu, perlu beberapa penyesuaian dalam kesepakatan bersama tersebut. "Di antaranya bidang pangan, pengembangan pertanian, peternakan, perdagangan, peluang penanaman modal, pariwisata dan ekonomi kreatif', SDM, kehutanan, koperasi dan UMKM, serta bidang lainnya yang terkait urusan pemerintahan."
Adhy menambahkan, Jatim bisa menjadi mitra kerja sama lantaran memilikibeberapa kelebihan di berbagai sektor. Dari sisi ekonomi, pertumbuhan ekonomiyang dipimpinnya mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,91 persen pada triwulan III/2024.
"Jatim juga mampu mengendalikan tingkat inflasi sesuai sasaran nasional2,5+1 persen. Dimana, pada Desember 2024, inflasi Jatim year on year sebesar 1,51 persen dan didukung dengan kinerja investasi yang tumbuh signifikan," terangnya.
Lebih lanjut, Adhy juga menjelaskan Jatim juga mampu mempertahankan posisisebagai produsen beras terbesar di Indonesia selama empat tahun berturut- turutsejak 2020 hingga 2023.
Sedangkan berdasarkan angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Jatim tahun 2024 mencapai 9,23 juta ton-gkg atau setara 5,32 juta ton beras, "Ini berkontribusi sebesar 17,52 persen terhadap produksi padi nasional. (red)
Editor : Wawan Kurniawan