Thailand, MCI News - Pembalap Yamaha Fabio Quartararo dari Yamaha mengatakan, memperpendek putaran MotoGP Thailand, Minggu (2/3/2025) lebih aman dibanding berlangsung dalam 26 lap penuh, kendati itu akan ‘lebih buruk’ untuk sebuah pertunjukan.
Pernyataan itu ia sampaikan karena cuaca panas di Buriram mencapai 40 derajat Celcius. Suhu panas itu tak hanya membuat mesin motor mencapai suhu maksimal, tapi juga membakar kaki para pembalap.
“Sejujurnya, itu benar-benar pada batasnya,” juara dunia 2021 itu menyoal panas ekstrem di Buriram.
“Saya menyelesaikannya dengan cukup baik, tetapi dengan cuaca panas seperti ini, seluruh kaki kiri saya terasa terbakar’.
“Jadi, menurut saya itu agak ekstrem karena hal itu tidak pernah terjadi di banyak tempat dengan kondisi yang begitu panas.”
Menurutnya, mengurangi sedikit putaran akan berdampak buruk pada pertunjukan, tetapi itu jelas merupakan hasil maksimal yang dapat mereka lakukan hari ini. Karena jika dipaksakan, itu bisa membahayakan para pembalap.
“Saya tidak benar-benar pergi ke komisi keselamatan pada hari Jumat, tetapi terkadang kami harus melakukannya. Bagi saya, lebih aman untuk membuat balapan sedikit lebih pendek dan bagi semua orang, itu sedikit lebih aman.”
Memperpendek jarak balapan akibat cuaca panas bukanlah hal yang tidak biasa. Karena pada GP India perdana di tahun 2023 juga dilakukan pengurangan beberapa putaran dari jarak aslinya akibat suhu ekstrem.
Perlombaan itu berakhir dengan Jorge Martin membutuhkan perawatan medis karena dehidrasi. Dengan begitu, mayoritas pembalap menyelesaikan balapan dengan kondisi yang lebih baik disbanding di Buriram.
Namun, tidak semua pihak setuju bahwa GP Thailand 2025 perlu dipersingkat. Pembalap LCR Honda Johann Zarco mengatakan bahwa suhu panasnya sama untuk semua orang dan tidak berbahaya.
“Saya membakar betis saya, tetapi kita tidak sendirian. Betis Jack terbakar, bisep Brad Binder terbakar. Jadi, semua motor kesulitan menghadapi panas. Itu tidak berbahaya, itu lebih sulit, tetapi tidak sampai pada titik yang membahayakan.” katanya.
“Cuacanya terlalu panas untuk mesin. Bisa berbahaya jika mesinnya mulai rusak, tetapi juga dengan sepeda motor ini jika mesinnya rusak, sepeda motornya akan berhenti. Tapi hal itu tidak terjadi.”
Balapan MotoGP Thailand sendiri dimenangkan oleh pembalap Ducati, Marc Marquez. Alex Marquez (Gresini Ducati) dan Francesco Bagnaia (Ducati) melengkapi podium kedua dan ketiga.
Editor : Faaz Elbaraq