Jakarta, MCI News - Presiden Prabowo Subianto menugaskan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk mengevaluasi menyeluruh proyek-proyek hilirisasi yang akan didanai badan itu, sehingga investasi yang akan ditanamkan negara bisa efektif.
Tugas khusus itu diungkapkan Kepala BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 10 Maret 2025, seusai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan beberapa menteri, salah satunya membahas Danantara.
"Beberapa program yang akan dianalisa dan dievaluasi Danantara di berbagai bidang, baik itu refinery (kilang) dengan teknologi baru ataupun beberapa bidang yang lain. Pada intinya kami akan evaluasi secara independen," kata Rosan.
Menteri Investasi dan Hilirisasi itu menekankan, analisa dan evaluasi mendalam itu dilakukan agar proyek-proyek hilirisasi yang akan didanai Danantara nantinya sudah matang. "Harus mengantongi keseluruhan perizinan, baik terkait lahan, analisis dampak lingkungan, maupun izin-izin yang memang perlu diurus ke kementerian terkait."
Aspek kematangan proyek yang sudah disiapkan menjadi penting, karena Danantara akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dari faktor risiko, aspek keuntungan, maupun efek penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat dari proyek tersebut.
Rosan menilai, analisis dan evaluasi yang dilakukan komite investment Danantara bisa membuat calon investor dari dalam maupun luar negeri percaya untuk menanamkan modalnya pada proyek-proyek hilirisasi.
Evaluasi juga diharapkan mampu menjaga nilai industrialisasi yang dijalankan pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dilakukan penuh tanggung jawab dengan tetap menjaga aspek keberlanjutan, termasuk lingkungan.
"Sehingga menjadi proyek-proyek yang sustainable, berkesinambungan, berkelanjutan, juga menjaga emisinya menjadi lebih baik. Sebab, kita sudah mempunyai target untuk net zero pada 2060," demikian Rosan.
Editor : Budi Setiawan